Pragma123PragmaticOlympus || Omset PTPN VI Jambi Tembus Rp 25 M dalam 4 Bulan

Jambi
Omset PTPN VI Jambi Tembus Rp 25 M dalam 4 Bulan

Ferdi Almunanda - detikSumut

#pragma123 #pragma123slotkabupatentanjungjabungbarat #pragma123slottanjungjabungtimur #pragma123slotjambi #Alternative

Jambi - PTPN VI Jambi melalui unit usaha PT Mendahara Agrojaya Industri (MAI) mampu memperoleh omset Rp 25 miliar. Penjualan dari perkebunan sawit di lahan gambut itu pun tercatat mengalami peningkatan.
"Capaian produksi PT MAI sampai Mei 2022 mengalami kenaikan 4,79 persen dari tahun 2021. Sedangkan penjualan sampai April 2022 senilai Rp 25,45 miliar dan keuntungan mencapai Rp 838 juta selama tahun 2022 ini," kata Manajer Operasional Unit Usaha Lagan, Nazarsyah Hutagalung, Kamis (16/6/2022).

Capaian produksi PT Mendahara Agrojaya Industry di tangan PTPN VI Jambi memang terus mengalami kenaikan sejak berapa tahun terakhir.

Bahkan, sejak 2019 lalu produksi tandan buah segar (TBS) sawit yaitu 6,67 ton per hektare dan terus naik di 2022 yang menjadikan Holding BUMN Perkebunan di Jambi itu mendapatkan keuntungan besar.

"Sejak tiga tahun terakhir pergerakan produksi TBS menunjukkan trend yang positif ya, di mana tahun 2019 produksi TBS sawit yaitu 6,67 ton per hektare dan itu terus alami kenaikan hingga di pertengahan 2022," ujar Nazarsyah.

PT MAI diakuisisi oleh Perkebunan Nusantara VI pada 2012 silam. Akusisi perusahaan perkebunan kelapa sawit oleh BUMN Perkebunan itu juga berdasarkan persetujuan Menteri BUMN No.S.540/MBU/2012 tanggal 4 Oktober 2012 dan surat direksi PTP Nusantara VI SK No.28/06.D1/2012 tanggal 20 Nopember 2012.

"Sejauh ini kita selalu menerapkan sistem pengelolaan air dengan membuat pintu-pintu air di kanal dengan volume yang selalu terjaga di 0,4 atau 40 cm di bawah permukaan tanah. Itu tujuan agar asupan air ke tanaman sawit dapat terserap dengan baik. Jika sistem pengairan ini dapat terjaga maka dari itu produksi TBS sawit di lahan gambut ini tidak akan kalah dengan sawit yang berasal dari lahan tanah mineral," terang Nazarsyah.

Baca juga:
Holding BUMN Perkebunan di Jambi Target Laba Rp 50 Miliar
PT MAI yang kini menjadi unit usaha Lagan berlokasi di Desa Lagan Tengah, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Lahan perkebunan kelapa sawit disana juga tercatat seluas 3105 Ha yang terbagi luas bangunan perusahaan atau perumahan sebanyak 8,83 hektare, jalan dan parit atau sekat kanal seluas 109,12 hektare kemudian area konservasi seluas 9 hektare.

Meski merupakan area lokasi perkebunan kelapa sawit, akan tetapi PTPN VI Jambi menyisakan 9 hektare hanya untuk lokasi konservasi. Hal itu dilakukan agar habitat hewan di sana tetap terjaga serta menjaga kelestarian alam disana.

"Area 9 hektare ini untuk hutan konservasi yang diisi satwa dilindungi di Jambi, hutan ini dibiarkan hidup subur di tengah perkebunan sawit agar dapat menjaga satwa yang dilindungi supaya tidak punah walaupun berdampingan di tengah perkebunan sawit," jelas Nazarsyah.

Selama menjadi unit usaha Lagan PTPN VI Jambi, tanam sawit di PT MAI ini baru dilakukan sejak tahun 2010 hingga 2022. Tentunya TBS sawit disini juga belum bisa mencapai seperti unit usaha yang lain. Akan tetapi, TBS sawit di PT MAI ini juga terbilang kualitas baik lantaran dibilang sangat terjaga.

Dengan terdapat 230 tenaga pekerja, Holding BUMN di sana tentu tidak lupa terhadap tenaga pekerjanya. PT MAI ini juga memberikan pekerjanya kebun buat tanaman pinang dan buah naga agar mensejahterakan pekerja.

"Yang penting kita buat karyawan betah dulu lah tinggal dengan apa yang mereka tanam seperti pinang, naga, serta bantuan sarana dan prasarana yang memadai baik air bersih dan listrik," ucap Nazarsyah.

Tidak hanya itu saja, PT MAI juga telah mempersiapkan antisipasi dini dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan di area gambut. Pencegahan itu dilakukan demi terhindar dari ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).