Samen, Tradisi Usai Kelulusan Sekolah yang Hilang karena COVID-19
Siti Fatimah - detikJabar
#pragma123 #pragma123slotkabupatensukabumi #pragma123slotsukabumi #pragma123jawabarat #Alternative Link
Sukabumi - Perpisahan sekolah menjadi hari yang ditunggu-tunggu para siswa tingkat akhir. Bukan hanya sekedar mengganti seragam menjadi putih abu-abu saja, mereka juga akan melanjutkan kehidupannya ke jenjang yang lebih tinggi dan akan meninggalkan semua masa di bangku sekolah menengah pertama.
Masyarakat Sunda mengenal istilah perpisahan tersebut dengan kata Samen atau Samenan. Biasanya, kegiatan perpisahan itu digabung dengan kenaikan kelas.
Beberapa rangkaian kegiatan samen biasanya diisi dengan pementasan tari khas Sunda, penampilan pentas seni siswa baik itu kabaret, teater atau dance di atas panggung.
Masyarakat Sunda mengenal istilah perpisahan tersebut dengan kata Samen atau Samenan. Biasanya, kegiatan perpisahan itu digabung dengan kenaikan kelas.
Beberapa rangkaian kegiatan samen biasanya diisi dengan pementasan tari khas Sunda, penampilan pentas seni siswa baik itu kabaret, teater atau dance di atas panggung.
Kemudian ada iring-iringan grup drum band hingga corat-coret seragam. Semua jenis kegiatan itu hilang selama pandemi COVID-19 atau setidaknya dua tahun terakhir.
Seperti halnya yang terjadi di SMP 11 Sukabumi, SMP 15 Sukabumi, SMP 10 Sukabumi dan SMP 8 Sukabumi. Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mendatangi langsung sekolah-sekolah itu untuk memastikan bahwa kegiatan perpisahan tidak berkerumun atau tidak berbau negatif seperti corat-coret seragam.
Hasilnya, sekolah memang meniadakan kegiatan Samen. Siswa tingkat akhir hanya datang untuk mengambil berkas kelulusan saja, bahkan ada beberapa sekolah yang melarang siswa untuk datang ke sekolah dan diwakilkan oleh orang tua siswa.
"Kami berharap agar kelulusan siswa diisi dengan hal-hal yang positif dan para guru harus memberikan pemantauan terhadap anak didiknya," kata Fahmi dalam keterangannya, Kamis (15/6/2022).
Fahmi yang datang menggunakan sepeda motor juga meminta agar para siswa dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sekedar informasi, tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA sederajat sudah dimulai sejak 6-10 Juni 2022 untuk tahap 1 dan dilanjut pada 23-30 Juni 2022.
Seperti halnya yang terjadi di SMP 11 Sukabumi, SMP 15 Sukabumi, SMP 10 Sukabumi dan SMP 8 Sukabumi. Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mendatangi langsung sekolah-sekolah itu untuk memastikan bahwa kegiatan perpisahan tidak berkerumun atau tidak berbau negatif seperti corat-coret seragam.
Hasilnya, sekolah memang meniadakan kegiatan Samen. Siswa tingkat akhir hanya datang untuk mengambil berkas kelulusan saja, bahkan ada beberapa sekolah yang melarang siswa untuk datang ke sekolah dan diwakilkan oleh orang tua siswa.
"Kami berharap agar kelulusan siswa diisi dengan hal-hal yang positif dan para guru harus memberikan pemantauan terhadap anak didiknya," kata Fahmi dalam keterangannya, Kamis (15/6/2022).
Fahmi yang datang menggunakan sepeda motor juga meminta agar para siswa dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sekedar informasi, tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA sederajat sudah dimulai sejak 6-10 Juni 2022 untuk tahap 1 dan dilanjut pada 23-30 Juni 2022.
