Begini Pengakuan Brimob Gadungan Bawa Kabur Mobil Janda di Kudus
Dian Utoro Aji - detikJateng
#pragma123 #pragma123slotkabupatendemak #pragma123jawatengah #Alternative Link
Kudus - Seorang pria berinisial A (40) di Kabupaten Kudus, ditangkap polisi usai mengaku menjadi anggota Brimob dan membawa kabur mobil seorang janda kenalannya. Begini pengakuan tersangka A.
Pantauan di lokasi, tersangka dihadirkan saat pers rilis di Mapolres Kudus, siang tadi. Tampak tersangka mengenakan pakaian tahanan warna biru. Tangan tersangka pun diborgol dan dijaga polisi.
Tersangka mengaku mengenal korban D (40) dari media sosial. Kepada korban dia mengaku sebagai anggota brimob yang baru sebulan bertugas di Semarang. A yang sehari-harinya bekerja serabutan ini mengaku belum berpacaran dan baru pendekatan.
Pantauan di lokasi, tersangka dihadirkan saat pers rilis di Mapolres Kudus, siang tadi. Tampak tersangka mengenakan pakaian tahanan warna biru. Tangan tersangka pun diborgol dan dijaga polisi.
Tersangka mengaku mengenal korban D (40) dari media sosial. Kepada korban dia mengaku sebagai anggota brimob yang baru sebulan bertugas di Semarang. A yang sehari-harinya bekerja serabutan ini mengaku belum berpacaran dan baru pendekatan.
"Pangkatnya tidak tahu, ngomong anggota brimob, ngakunya (tugas) di Semarang. Ke sana (bertemu korban) tidak makai baju dinas," jelas A kepada wartawan saat dihadirkan di Mapolres Kudus, Kamis (16/6/2022).
"(Saya) Sudah punya istri. (Dengan korban) belum pacaran, baru pendekatan, baru sekali. Mengenal korban dari medsos, dia janda," sambung dia.
A mengaku memiliki KTA palsu hingga pistol air soft gun hasil membeli via online. Hal tersebut untuk meyakinkan jika dirinya menjadi anggota Brimob.
"Beli online semua, beli online semua. Baru ini saja," kata dia.
Kapolres Kudus AKBP Wiraga Dimas Tama mengatakan pelaku mengajak korban untuk salat di Menara. Korban saat melaksanakan salat, tersangka pun kemudian membawa kabur mobil milik korban.
"Ketika salat di masjid ternyata pelaku keluar dari masjid membawa kabur mobil milik korban. Kenapa kunci dibawa karena sudah merasa kenal dan pernah bertemu dibawa korban dan percaya, pada temuan tersangka sebagai driver, tidak ada kecurigaan sehingga melaksanakan salat pelaku keluar membawa kabur satu unit mobil Honda Brio warna merah dan barang-barang lainnya," ungkap dia.
Wiraga mengatakan, pelaku diamankan polisi di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Dari hasil barang bukti diamankan berupa satu unit mobil berwarna merah, KTA palsu, KTP palsu, dan pistol air sotf gun.
"Hasil penangkapan tersangka ini barang bukti kami sita satu unit Honda Brio, dua buah hp dan soft gun pengakuan bisa mengamankan barang bukti karena pada saat ketemuan dan komunikasi ini tersangka anggota Brimob dan memiliki senjata," ujar dia.
"Dan ada juga kartu identitas meskipun kartu Brimob tidak ada yang ada KTA ya, ini KTA dibuat sendiri, kemudian KTP juga palsu dari mana disebut anggota Polri," sambungnya.
Tersangka terancam kurungan empat tahun bui. Wiraga mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap penipuan berkedok mengaku anggota polisi. Dia meminta warga agar melakukan cek ke satuan kerjanya.
"Pasal yang disangkakan, 372 KHUPidana dengan penjara maksimal 4 tahun, sambil melakukan pendalaman lebih lanjut," terang Wiraga.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terhadap penipuan melalui online terutama menyebutkan anggota Polri agar dicek betul, silahkan ditanyakan satuan di mana, cek instansi yang diakui oleh pelaku," imbau dia.
"(Saya) Sudah punya istri. (Dengan korban) belum pacaran, baru pendekatan, baru sekali. Mengenal korban dari medsos, dia janda," sambung dia.
A mengaku memiliki KTA palsu hingga pistol air soft gun hasil membeli via online. Hal tersebut untuk meyakinkan jika dirinya menjadi anggota Brimob.
"Beli online semua, beli online semua. Baru ini saja," kata dia.
Kapolres Kudus AKBP Wiraga Dimas Tama mengatakan pelaku mengajak korban untuk salat di Menara. Korban saat melaksanakan salat, tersangka pun kemudian membawa kabur mobil milik korban.
"Ketika salat di masjid ternyata pelaku keluar dari masjid membawa kabur mobil milik korban. Kenapa kunci dibawa karena sudah merasa kenal dan pernah bertemu dibawa korban dan percaya, pada temuan tersangka sebagai driver, tidak ada kecurigaan sehingga melaksanakan salat pelaku keluar membawa kabur satu unit mobil Honda Brio warna merah dan barang-barang lainnya," ungkap dia.
Wiraga mengatakan, pelaku diamankan polisi di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Dari hasil barang bukti diamankan berupa satu unit mobil berwarna merah, KTA palsu, KTP palsu, dan pistol air sotf gun.
"Hasil penangkapan tersangka ini barang bukti kami sita satu unit Honda Brio, dua buah hp dan soft gun pengakuan bisa mengamankan barang bukti karena pada saat ketemuan dan komunikasi ini tersangka anggota Brimob dan memiliki senjata," ujar dia.
"Dan ada juga kartu identitas meskipun kartu Brimob tidak ada yang ada KTA ya, ini KTA dibuat sendiri, kemudian KTP juga palsu dari mana disebut anggota Polri," sambungnya.
Tersangka terancam kurungan empat tahun bui. Wiraga mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap penipuan berkedok mengaku anggota polisi. Dia meminta warga agar melakukan cek ke satuan kerjanya.
"Pasal yang disangkakan, 372 KHUPidana dengan penjara maksimal 4 tahun, sambil melakukan pendalaman lebih lanjut," terang Wiraga.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terhadap penipuan melalui online terutama menyebutkan anggota Polri agar dicek betul, silahkan ditanyakan satuan di mana, cek instansi yang diakui oleh pelaku," imbau dia.
