BMKG Catat 4 Kali Gempa Susulan di Sulbar Pascagempa Mamuju M 5,8
Andi Nur Isman - detikSulsel
#pragma123 #pragma123slotsamarinda #Alternative Link
Mamuju - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sudah 4 kali terjadi gempa susulan pascagempa berkekuatan magnitudo (M) 5,8 di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Gempa susulan yang terbaru terjadi saat tengah malam.
"Gempa susulan sampai hari ini terhitung sudah ada 4 kali gempa," kata BMKG melalui Pusat Regional IV Makassar dalam keterangan yang diterima detikSulsel, Kamis (9/6/2022).
Untuk diketahui gempa pertama kali dilaporkan terjadi pada pukul 13.32 Wita, Rabu (8/6) dengan kekuatan M 5,8. Episentrum gempa berada di Mamuju dan turut dirasakan di Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tengah (Sulteng), hingga Kalimantan Timur (Kaltim).
BMKG kemudian mencatat gempa susulan pertama terjadi pada Rabu (8/6) pukul 14.18 Wita. Gempa susulan pertama ini memiliki kekuatan M 2,7.
Sekitar dua jam setelahnya, gempa susulan kembali terjadi dengan kekuatan M 2,9. Gempa ini dilaporkan terjadi pada pukul 16.50 Wita.
Lalu gempa susulan berikutnya terjadi pada pukul 20.47 Wita dengan kekuatan M 4,8. Terakhir gempa susulan kembali mengguncang Sulbar pada Kamis (9/6) pukul 01.42 Wita. Gempa terjadi di 61 km barat laut Majene, Sulbar dengan kedalaman 15 km.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi M 5,8 di Mamuju terjadi akibat akitivitas sesar aktif di lepas Pantai Mamuju, Sulbar. Gempa ini berjenis gempa bumi dangkal.
"Gempa susulan sampai hari ini terhitung sudah ada 4 kali gempa," kata BMKG melalui Pusat Regional IV Makassar dalam keterangan yang diterima detikSulsel, Kamis (9/6/2022).
Untuk diketahui gempa pertama kali dilaporkan terjadi pada pukul 13.32 Wita, Rabu (8/6) dengan kekuatan M 5,8. Episentrum gempa berada di Mamuju dan turut dirasakan di Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tengah (Sulteng), hingga Kalimantan Timur (Kaltim).
BMKG kemudian mencatat gempa susulan pertama terjadi pada Rabu (8/6) pukul 14.18 Wita. Gempa susulan pertama ini memiliki kekuatan M 2,7.
Sekitar dua jam setelahnya, gempa susulan kembali terjadi dengan kekuatan M 2,9. Gempa ini dilaporkan terjadi pada pukul 16.50 Wita.
Lalu gempa susulan berikutnya terjadi pada pukul 20.47 Wita dengan kekuatan M 4,8. Terakhir gempa susulan kembali mengguncang Sulbar pada Kamis (9/6) pukul 01.42 Wita. Gempa terjadi di 61 km barat laut Majene, Sulbar dengan kedalaman 15 km.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi M 5,8 di Mamuju terjadi akibat akitivitas sesar aktif di lepas Pantai Mamuju, Sulbar. Gempa ini berjenis gempa bumi dangkal.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di lepas pantai Mamuju," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya, Rabu (8/6).
Dia melanjutkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Gempa M 5,8 itu terasa di sejumlah daerah di Sulsel, Sulteng hingga Kalimantan Timur (Kaltim). Getaran gempa terasa mulai dari skala intensitas II hingga V.
Di Mamuju, getaran gempa dirasakan dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun). Daerah Majene dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Kemudian di daerah Pinrang (Sulsel) dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Palopo (Sulsel) dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Gempa juga berdampak hingga ke daerah Palu (Sulteng) dengan skala intensitas II-III MMI. Selanjutnya daerah Paser (Kaltim) dengan skala intensitas II-III MMI.
Selain itu, di Daerah Samarinda (Kaltim) dengan skala intensitas II-III MMI, daerah Sidrap (Sulsel) dengan skala intensitas II MMI.
Selanjutnya, daerah Pangkep (Sulsel) dengan skala intensitas II MMI, daerah Makassar dengan skala intensitas II MMI, dan daerah Masamba dengan skala intensitas II MMI.
Dia melanjutkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Gempa M 5,8 itu terasa di sejumlah daerah di Sulsel, Sulteng hingga Kalimantan Timur (Kaltim). Getaran gempa terasa mulai dari skala intensitas II hingga V.
Di Mamuju, getaran gempa dirasakan dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun). Daerah Majene dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Kemudian di daerah Pinrang (Sulsel) dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Palopo (Sulsel) dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Gempa juga berdampak hingga ke daerah Palu (Sulteng) dengan skala intensitas II-III MMI. Selanjutnya daerah Paser (Kaltim) dengan skala intensitas II-III MMI.
Selain itu, di Daerah Samarinda (Kaltim) dengan skala intensitas II-III MMI, daerah Sidrap (Sulsel) dengan skala intensitas II MMI.
Selanjutnya, daerah Pangkep (Sulsel) dengan skala intensitas II MMI, daerah Makassar dengan skala intensitas II MMI, dan daerah Masamba dengan skala intensitas II MMI.
