pragma123,pragma 123 Pragma123, Situs Slot Gacor Terbaik 2022 Indonesia: slotpemalang

BERITA PRAGMA123

Tampilkan postingan dengan label slotpemalang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label slotpemalang. Tampilkan semua postingan

Kamis, 16 Juni 2022

Pragma123SlotIndonesia || Cerita Mudik Dramatis Slamet Saat Singgah di Karawang

Cerita Mudik Dramatis Slamet Saat Singgah di Karawang

Yuda Febrian Silitonga - detikJabar

#pragma123 #pragma123slotkabupatenpemalang #pragma123jawatengah #Alternative Link

Karawang - Demi pulang kampung, Slamet, pria asal Pekalongan rela mengayuh sepeda hingga 3 hari 2 malam. Hal itu, dilakukannya saat larangan mudik tahun kemarin. Bagaimana dengan mudik tahun ini? Simak kisahnya!
Nama lengkapnya Slamet Haryono. Pria 30 tahun ini bersama keempat kawannya tengah beristirahat di Masjid Jamie An Nur Karawang, pada Jum'at (29/4/2022) malam. Di sela istirahatnya itu, detikJabar berkesempatan berkenalan dan mendalami kisah perjalanan mudiknya dari 2019 hingga tahun ini.

Namun, kisah yang paling dramatis dan menjadi kenangan tak terlupakan Slamet adalah saat larangan mudik tahun lalu. Ia rela mengayuh sepeda dari tempat kerjanya di Pasar Serpong hingga ke Pekalongan.


Lolos Penyekatan Dengan Bersepeda

Slamet menuturkan, tahun lalu saat larangan mudik, ia bersama dua kawannya nekat melibas jalan arteri dengan bersepeda.

"Tiga hari dua malam kami bertiga mengayuh sepeda, biar tidak kena penyekatan," kata pria yang bekerja menjadi penjaga toko ini.

Jarak tempuh yang dilibas diakuinya, kurang lebih 480 Kilometer. "Kurang lebih 480 kilometer Mas, dari tempat kerja di Pasar Serpong kami berangkat pagi hari," katanya.

Saat penyekatan di Pos Pam Tanjungpura, ia dan ketiga kawannya sempat cemas, khawatir tidak lolos penyekatan. Namun, dengan berpakaian tidak selayaknya pemudik, Slamet dan dua temannya lolos dari penyekatan dan bisa kembali melanjutkan perjalanannya.

"Awalnya emang agak rasa khawatir, takut ketahuan akan mudik, tapi alhamdulillah lolos. Mungkin karena kami bertiga enggak bawa apa-apa, cuma bawa uang aja," ucapnya.


Pecah Ban dan Melawan Teriknya Matahari

Bagi Slamet, hambatan terberat saat mengayuh sepedanya adalah kendala pecah ban dan panasnya matahari. Di luar itu, segala hambatan dilibas!

"Hambatan kami itu pecah ban dua kali, itu lumayan bikin ribet terus itu cuaca panas yang bikin badan cepet lelah," terangnya.

Akan tetapi, semangat untuk pulang membuat Slamet dan dirinya mampu melewati hambatan-hambatan tersebut.

"Alhamdulillah Mas, niat kuat kami untuk pulang itu jadi kekuatan untuk terus mengayuh dan melibas hambatannya," ungkap pria yang tinggal di perbatasan Pemalang dan Pekalongan ini.

Istirahat dari Masjid ke Masjid

Dalam perjalannya selama tiga hari dua malam, Slamet dan dua kawannya itu istirahat di masjid yang ada dalam perjalanannya.

"Kami istirahat di masjid ke masjid sampai akhirnya bisa pulang," katanya.

Saat di masjid, ia menyempatkan ibadah kemudian melanjutkan kembali perjalanan. "Kalau di masjid paling kegiatannya yah istirahat sama salat meski jujur saat itu kami tidak puasa, karena tidak kuat Mas," bebernya.


Bagaimana Mudik Tahun Ini?

Berbeda dengan kisah tahun sebelumnya, kini Slamet mudik bermotor bersama empat kawannya. "Sekarang karena sudah diperbolehkan mudik, saya pakai motor Alhamdulillah," katanya.

Sementara itu, dari pengalaman mudik di tahun 2019, ia bukan hanya membawa oleh-oleh makanan. Akan tetapi ia juga membawa bekal jerigen berisikan 15 liter Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.

"Jadi kenapa bawa bensin? Untuk menghindari antrean di SPBU karena pada tahun 2019 kami pernah antre sampai 3 jam di SPBU," tuturnya.

Selain itu, ia juga mengaku bahwa sepeda yang pernah menjadi transportasi pulang mudiknya disimpan di rumah.

"Sekarang sepedanya saya museumkan mas di rumah. Itu jadi kenangan yang tidak akan pernah dilupakan, bahkan oleh keluarga di kampung juga," jelasnya.

Sayang perbincangan detikJabar dengan Slamet harus berakhir. Sebab, Slamet mesti mengejar waktu demi bisa pulang kampung halaman sesuai target.

Di akhir wawancara ia mengungkap harap agar bisa sampai di rumah dengan selamat. "Kalau harapan saya yah, sederhana mas, bisa pulang ke rumah dengan selamat dan bisa bertemu keluarga," tandasnya.


Pragma123JakartaSlot || Tersangka Terakhir Pembakar Mahasiswa Jogja Akhirnya Menyerah

Tersangka Terakhir Pembakar Mahasiswa Jogja Akhirnya Menyerah Tim detikcom - detikNews # pragma123  # pragma123slotkabupatenwaykanan  # prag...