Berkas Kasus Waria Minahasa Dibunuh Sadis Segera Dilimpah ke Kejaksaan
Trisno Mais - detikSulsel
#pragma123 #pragma123slotkotatomohon #Alternative Link
Minahasa - Polisi segera melimpahkan berkas perkara pembunuhan waria berinisial HM (49) di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) yang dibunuh secara sadis menggunakan martil, gunting hingga pisau oleh pelaku inisial RK (31). Pelimpahan direncanakan pekan depan setelah berkas perkaranya dinyatakan lengkap (P21).
"Persiapan limpah kejaksaan," kata Kanit Satu Pidana Umum Polres Minahasa Aipda Endro Purnomo kepada detikcom, Minggu (5/6/2022).
Dia mengaku belum dapat memastikan kapan tepatnya berkas perkara kasus tersebut dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Minahasa. Lantaran pihaknya masih terus bekerja melengkapi berkas. Meski begitu dia berupaya agar berkas perkara tersebut sudah bisa rampung pekan depan.
"Minggu depan, kira-kira hari Rabu," singkatnya.
Endro mengatakan, penyidik telah memeriksa sebanyak 7 orang saksi, termasuk tersangka dan sejumlah alat bukti yang berkaitan dengan kasus pembunuhan sadis itu.
"Sudah 7 saksi (diperiksa)," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, waria berinisial HM (49) di Minahasa, Sulut dibunuh secara sadis menggunakan martil, gunting hingga pisau. Pelaku merupakan rekan korban berinisial RK (31) yang kini sudah ditangkap polisi.
"Persiapan limpah kejaksaan," kata Kanit Satu Pidana Umum Polres Minahasa Aipda Endro Purnomo kepada detikcom, Minggu (5/6/2022).
Dia mengaku belum dapat memastikan kapan tepatnya berkas perkara kasus tersebut dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Minahasa. Lantaran pihaknya masih terus bekerja melengkapi berkas. Meski begitu dia berupaya agar berkas perkara tersebut sudah bisa rampung pekan depan.
"Minggu depan, kira-kira hari Rabu," singkatnya.
Endro mengatakan, penyidik telah memeriksa sebanyak 7 orang saksi, termasuk tersangka dan sejumlah alat bukti yang berkaitan dengan kasus pembunuhan sadis itu.
"Sudah 7 saksi (diperiksa)," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, waria berinisial HM (49) di Minahasa, Sulut dibunuh secara sadis menggunakan martil, gunting hingga pisau. Pelaku merupakan rekan korban berinisial RK (31) yang kini sudah ditangkap polisi.
Pelaku dan korban awalnya pergi ke Desa Passo, Minahasa untuk melakukan dekorasi pesta pernikahan. Setelah menyelesaikan pekerjaan, korban dan pelaku sempat sama-sama pergi ke Kota Tomohon untuk membeli obat batuk cair. Keduanya membeli sebanyak 4 dos berisi obat cair kemasan saset.
"Pada saat itu, korban memberikan uang kepada pelaku sebanyak Rp 250 ribu dan pelaku pergi membelinya sebanyak 4 dos," kata Kapolres Minahasa AKBP Tommy Bambang Souissa saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (30/4).
Dari Kota Tomohon, korban dan pelaku kembali ke Kelurahan Wawalintouan, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa. Selanjutnya korban masuk ke kamar untuk tidur sementara pelaku duduk sambil mengkonsumsi obat batuk cair tersebut sebanyak 20 saset.
Tak lama kemudian, pelaku lagi-lagi membeli dan mengkonsumsi dengan jumlah yang sama. Setelah itu pelaku lantas melakukan penganiayaan menggunakan martil.
"Sekitar pukul 05.30 Wita pelaku menuju ke dapur untuk mengambil martil yang berada di lemari dapur. Setelah itu pelaku kembali ke kamar dan duduk di atas tempat tidur di samping korban dan langsung memukul korban dengan martil di bagian kepala berkali-kali," kata Tommy.
"Pada saat itu, korban memberikan uang kepada pelaku sebanyak Rp 250 ribu dan pelaku pergi membelinya sebanyak 4 dos," kata Kapolres Minahasa AKBP Tommy Bambang Souissa saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (30/4).
Dari Kota Tomohon, korban dan pelaku kembali ke Kelurahan Wawalintouan, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa. Selanjutnya korban masuk ke kamar untuk tidur sementara pelaku duduk sambil mengkonsumsi obat batuk cair tersebut sebanyak 20 saset.
Tak lama kemudian, pelaku lagi-lagi membeli dan mengkonsumsi dengan jumlah yang sama. Setelah itu pelaku lantas melakukan penganiayaan menggunakan martil.
"Sekitar pukul 05.30 Wita pelaku menuju ke dapur untuk mengambil martil yang berada di lemari dapur. Setelah itu pelaku kembali ke kamar dan duduk di atas tempat tidur di samping korban dan langsung memukul korban dengan martil di bagian kepala berkali-kali," kata Tommy.
