Mengintip Kesiapan Sukabumi dan Majalengka Gelar Pemilu 2024
Erick Disy Darmawan, Siti Fatimah - detikJabar#pragma123 #pragma123slotkabupatenmajalengka #pragma123slotmajalengka #pragma123jawabarat #Alternative Link
Bandung - Hajat akbar Pemilu 2024 telah diputuskan tetap berlanjut. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan tahapan Pemilu telah dibuka dan dimulai pada Selasa (14/6/2022).
Ketua KPU Kota Sukabumi Sri Utami mengungkapkan sejumlah kesiapan jelang Pemilu tersebut. Dia menyatakan, ada tiga agenda penting yang dilakukan dalam tahapan Pemilu tersebut.
"Persiapan di Kota Sukabumi verifikasi parpol (partai politik) sekitar Agustus. Kemudian juga tentang daftar pemilih akan ditetapkan di bulan Oktober dan dapil (daerah pemilihan). Itu tiga agenda yang paling krusial di tahun ini yang akan kita persiapan," kata Sri saat dihubungi detikJabar, Rabu (15/6/2022).
Ketua KPU Kota Sukabumi Sri Utami mengungkapkan sejumlah kesiapan jelang Pemilu tersebut. Dia menyatakan, ada tiga agenda penting yang dilakukan dalam tahapan Pemilu tersebut.
"Persiapan di Kota Sukabumi verifikasi parpol (partai politik) sekitar Agustus. Kemudian juga tentang daftar pemilih akan ditetapkan di bulan Oktober dan dapil (daerah pemilihan). Itu tiga agenda yang paling krusial di tahun ini yang akan kita persiapan," kata Sri saat dihubungi detikJabar, Rabu (15/6/2022).
Untuk pemutakhiran data pemilih, pihaknya melakukan penyaringan tiap satu bulan sekali dan dievaluasi secara triwulan. Itu karena data pemilih akan selalu berubah dengan berbagai alasan, seperti meninggal dunia, pemilih yang baru berusia 17 tahun, hingga pengecualian bagi TNI/Polri.
"Itu salah satu upaya kita menghadirkan pemilih yang betul-betul valid, akurat, komprehensif, dan bukan hanya kuantitas saja tetapi juga kualitas pemilih," ujarnya.
Dia mengakui, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu persoalan karena jumlahnya yang minim. Meski demikian, dengan jumlah kurang dari 30 orang itu, pihaknya berupaya untuk mengefektifkan anggota.
"SDM kita sebetulnya boleh dikatakan belum optimal, tidak terpenuhi secara optimal. ASN-nya hanya 10 orang ditambah dengan tenaga pendukung PPNPN dan yang lain 13 orang, termasuk komisioner sebetulnya hanya 30 kurang ya," tuturnya.
"Tetapi tentu dengan SDM ini yang punya pengalaman sebelumnya insya Allah kami harus siap mengoptimalkan itu," tambah Sri.
Terkait anggaran, Sri juga belum dapat menggamblangkan berapa jumlah yang diusulkan maupun yang diberikan KPU pusat. Seperti diketahui, DPR RI telah menyetujui anggaran KPU untuk Pemilu 2024 sebesar Rp 76 triliun.
"Kita belum bisa menyatakan berapa besaran anggaran Pemilu ini. Biasanya dalam perjalanan ada juga anggaran-anggaran akan ada revisi sesuai dengan kebutuhan di masing-masing wilayah," katanya.
"Anggaran secara utuh di kota (Sukabumi) kita hanya menerima saja, nanti misalnya untuk beban semua diatur oleh pusat, untuk honorarium, untuk biaya operasionalnya, logistik itu semua secara rinci saya tidak akan menngatakan berapa-berapa karena sekadang masih ada revisi-revisi dari pusat. Jadi masih ada bebebrapa revisi," ucapnya.
Kesiapan di Majalengka
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majalengka Agus Syuhada menyatakan, sudah siap menghadapi tahapan Pemilu 2024. Hal itu disampaikan Agus dalam pembukaan tahapan Pemilu 2024.
"Untuk Majalengka kita sudah sangat luar biasa yah, karena memang selain anggaran KPU kita ditompang sama anggaran Pemda. Sehingga kemudian untuk sosialisasi dan kegiatan-kegiatan lain kita termudahkan," kata Agus kepada detikJabar.
Pendanaan pada Pemilu 2024 nanti, pihaknya merasa lebih diuntungkan. Sebab suntikan dana Pemilu 2024 meningkat hampir 300 kali lipat. Namun kemungkinan, anggaran tersebut akan dikonsentrasikan ke Pemilu 2024.
"Iya, belum lagi sama anggaran yang dari pusat Rp 76,3 triliun. Cuma itu belum dibagi ke daerah-daerah, nanti dibaginya tahun 2023 dan 2024," ujar dia.
"Kemungkinan konsentrasi semuanya nanti ke Pemilu 2024. Soalnya kan Pemilu dulu baru nanti ada Pilkada," ucap dia menambahkan.
Sementara untuk Pilkada 2024 nanti, jelas Agus, pihaknya berencana akan menambah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan Daerah Pemilihan (Dapil). Namun untuk TPS, ia memastikan akan bertambah.
"Untuk pemilu kemungkinan kita masih diangka yang sama yah, 4250 TPS. Cuma untuk Pilkada kita ada penambahan jadi sekitar 2597 TPS, tadinya 2.192 TPS (Pilkada 2018)," jelas dia.
Untuk Dapil sendiri pada Oktober nanti, KPU akan mengundang seluruh stakeholder dan partai politik untuk membahas soal pemekaran dapil. Mengingat, pihaknya juga telah mendapatkan masukan dari pemerhati Pemilu untuk memperluas dapil di Majalengka.
"Karena memang sekarang dapil yang dipermasalahkan oleh beberapa elemen itu adalah di dapil 4 karena wilayahnya membentang luas, dan selain luas, budaya masyarakat juga udah beda. Pada intinya nanti kita akan bicarakan lagi kira-kira idealnya berapa. Kalau sekarang ada lima apil, apakah mau tetap, atau jadi enam, tujuh, delapan," ujar dia.
"Itu salah satu upaya kita menghadirkan pemilih yang betul-betul valid, akurat, komprehensif, dan bukan hanya kuantitas saja tetapi juga kualitas pemilih," ujarnya.
Dia mengakui, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu persoalan karena jumlahnya yang minim. Meski demikian, dengan jumlah kurang dari 30 orang itu, pihaknya berupaya untuk mengefektifkan anggota.
"SDM kita sebetulnya boleh dikatakan belum optimal, tidak terpenuhi secara optimal. ASN-nya hanya 10 orang ditambah dengan tenaga pendukung PPNPN dan yang lain 13 orang, termasuk komisioner sebetulnya hanya 30 kurang ya," tuturnya.
"Tetapi tentu dengan SDM ini yang punya pengalaman sebelumnya insya Allah kami harus siap mengoptimalkan itu," tambah Sri.
Terkait anggaran, Sri juga belum dapat menggamblangkan berapa jumlah yang diusulkan maupun yang diberikan KPU pusat. Seperti diketahui, DPR RI telah menyetujui anggaran KPU untuk Pemilu 2024 sebesar Rp 76 triliun.
"Kita belum bisa menyatakan berapa besaran anggaran Pemilu ini. Biasanya dalam perjalanan ada juga anggaran-anggaran akan ada revisi sesuai dengan kebutuhan di masing-masing wilayah," katanya.
"Anggaran secara utuh di kota (Sukabumi) kita hanya menerima saja, nanti misalnya untuk beban semua diatur oleh pusat, untuk honorarium, untuk biaya operasionalnya, logistik itu semua secara rinci saya tidak akan menngatakan berapa-berapa karena sekadang masih ada revisi-revisi dari pusat. Jadi masih ada bebebrapa revisi," ucapnya.
Kesiapan di Majalengka
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majalengka Agus Syuhada menyatakan, sudah siap menghadapi tahapan Pemilu 2024. Hal itu disampaikan Agus dalam pembukaan tahapan Pemilu 2024.
"Untuk Majalengka kita sudah sangat luar biasa yah, karena memang selain anggaran KPU kita ditompang sama anggaran Pemda. Sehingga kemudian untuk sosialisasi dan kegiatan-kegiatan lain kita termudahkan," kata Agus kepada detikJabar.
Pendanaan pada Pemilu 2024 nanti, pihaknya merasa lebih diuntungkan. Sebab suntikan dana Pemilu 2024 meningkat hampir 300 kali lipat. Namun kemungkinan, anggaran tersebut akan dikonsentrasikan ke Pemilu 2024.
"Iya, belum lagi sama anggaran yang dari pusat Rp 76,3 triliun. Cuma itu belum dibagi ke daerah-daerah, nanti dibaginya tahun 2023 dan 2024," ujar dia.
"Kemungkinan konsentrasi semuanya nanti ke Pemilu 2024. Soalnya kan Pemilu dulu baru nanti ada Pilkada," ucap dia menambahkan.
Sementara untuk Pilkada 2024 nanti, jelas Agus, pihaknya berencana akan menambah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan Daerah Pemilihan (Dapil). Namun untuk TPS, ia memastikan akan bertambah.
"Untuk pemilu kemungkinan kita masih diangka yang sama yah, 4250 TPS. Cuma untuk Pilkada kita ada penambahan jadi sekitar 2597 TPS, tadinya 2.192 TPS (Pilkada 2018)," jelas dia.
Untuk Dapil sendiri pada Oktober nanti, KPU akan mengundang seluruh stakeholder dan partai politik untuk membahas soal pemekaran dapil. Mengingat, pihaknya juga telah mendapatkan masukan dari pemerhati Pemilu untuk memperluas dapil di Majalengka.
"Karena memang sekarang dapil yang dipermasalahkan oleh beberapa elemen itu adalah di dapil 4 karena wilayahnya membentang luas, dan selain luas, budaya masyarakat juga udah beda. Pada intinya nanti kita akan bicarakan lagi kira-kira idealnya berapa. Kalau sekarang ada lima apil, apakah mau tetap, atau jadi enam, tujuh, delapan," ujar dia.
