Polisi Masih Dalami Khilafatul Muslimin di Sukabumi - Bogor
Dony Indra Ramadhan - detikJabar
#pragma123 #pragma123slotkabupatenkarawang #pragma123karawang #pragma123jawabarat #Alternative Link
Bandung - Polisi masih mendalami kelompok Khilafatul Muslimin yang muncul di Sukabumi dan Bogor. Sejauh ini, baru ada lima tersangka terkait kelompok tersebut.
"Sukabumi-Bogor sedang dilakukan pendalaman, nanti akan kita lakukan pemeriksaan juga. Kalau memang unsurnya terpenuhi, kita proses juga," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo saat dihubungi, Selasa (14/6/2022).
Sejauh ini ada lima tersangka dalam kemunculan kelompok tersebut. Dua orang berasal dari Kabupaten Karawang dan tiga orang lainnya berasal dari Cimahi.
Untuk di Karawang, polisi menetapkan HM dan EU sebagai tersangka. HM diketahui merupakan pimpinan Khalifatul Muslimin wilayah Purwakarta, Subang dan Karawang (Purwasuka) sedangkan EU sebagai koordinator.
"Sukabumi-Bogor sedang dilakukan pendalaman, nanti akan kita lakukan pemeriksaan juga. Kalau memang unsurnya terpenuhi, kita proses juga," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo saat dihubungi, Selasa (14/6/2022).
Sejauh ini ada lima tersangka dalam kemunculan kelompok tersebut. Dua orang berasal dari Kabupaten Karawang dan tiga orang lainnya berasal dari Cimahi.
Untuk di Karawang, polisi menetapkan HM dan EU sebagai tersangka. HM diketahui merupakan pimpinan Khalifatul Muslimin wilayah Purwakarta, Subang dan Karawang (Purwasuka) sedangkan EU sebagai koordinator.
Sedangkan di Kota Cimahi, tiga orang ditetapkan tersangka, yakni AE, AS dan AS alias YN. Dalam kelompok tersebut, AE menjabat sebagai Amin Ummul Quro Bandung, AS sebagai Kemakzulan Cimahi dan AS alias YN sebagai Baitul Mal Ummul Quro Bandung.
"Belum ada tersangka baru," katanya.
Polisi juga turut menelusuri pihak-pihak lain yang terafiliasi dengan kelompok tersebut. Salah satunya sekolah-sekolah yang diduga terafiliasi.
"Nanti kita lakukan koordinasi dengan sekolah-sekolah. Sejauh mana kontaminasinya," ujar Ibrahim.
"Belum ada tersangka baru," katanya.
Polisi juga turut menelusuri pihak-pihak lain yang terafiliasi dengan kelompok tersebut. Salah satunya sekolah-sekolah yang diduga terafiliasi.
"Nanti kita lakukan koordinasi dengan sekolah-sekolah. Sejauh mana kontaminasinya," ujar Ibrahim.