Warga Lutra Bangun Drainase Pakai Dana Swadaya yang Dikumpulkan 16 Tahun
Arzad - detikSulsel
#pragma123 #pragma123slotluwu #pragma123slotluwuutara #pragma123slotluwutimur #Alternative Link
Luwu Utara - Warga Desa Cendana Putih 1 (CP 1), Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) gotong royong membangun drainase menggunakan dana swadaya. Dana tersebut dikumpulkan selama 16 tahun atau sejak 2006 lalu.
"Pemasangan drainase tersebut dilakukan dengan menggunakan dana swadaya masyarakat," ujar Kepala Desa CP 1 Muhammad Nur saat dikonfirmasi detikSulsel, Jumat (10/6/2022).
Panjang drainase yang dibangun oleh warga sekitar 150 meter tersebut dikerjakan sejak Rabu (8/6). Proses pengerjaannya menggunakan dilakukan sebanyak 52 orang.
"Pemasangan drainase tersebut dilakukan dengan menggunakan dana swadaya masyarakat," ujar Kepala Desa CP 1 Muhammad Nur saat dikonfirmasi detikSulsel, Jumat (10/6/2022).
Panjang drainase yang dibangun oleh warga sekitar 150 meter tersebut dikerjakan sejak Rabu (8/6). Proses pengerjaannya menggunakan dilakukan sebanyak 52 orang.
"Kami buat drainase sepanjang 150 meter dengan tenaga kerja non hari orang kerja (HOK). Sebanyak 52 orang ikut melakukan gotong royong, sejak Rabu," ungkapnya.
Muhammad Nur mengatakan dalam pembangunan drainase ini sama sekali tidak menggunakan dana desa. Pihaknya murni hanya menggunakan dana swadaya masyarakat sebesar Rp 30 juta.
"Kita tidak menggunakan dana desa, ini murni dengan swadaya masyarakat sebesar Rp 30 juta," bebernya.
Dia mengungkapkan, dana yang digunakan ini sudah dikumpulkan sejak tahun 2006 lalu. Dana awalnya disimpan pinjamkan ke masyarakat dengan sistem bunga. Hasil dari bunga itu kemudian yang dikumpulkan untuk melakukan pembangunan drainase.
"Sejak tahun 2006 sampai sekarang dana terkumpul sebesar Rp 175 juta, disimpan pinjamkan kepada masyarakat setempat per triwulan dan perguliran atau bunga dari uang tersebut (Rp 30 juta) digunakan untuk membangun drainase," imbuhnya.
Selain itu, dia juga menjelaskan jika drainase yang dibangun tersebut menyambung drainase yang sudah pernah dibangun Pemlab Luwu Utara. Hal ini dilakukan agar wilayah sekitar tidak tergenang air pada saat hujan.
"Dulu Pemda sudah pernah bangun dan untuk 150 meter ini murni swadaya warga desa. Tujuannya agar perkampungan tidak tergenang saat hujan," pungkasnya.
Muhammad Nur mengatakan dalam pembangunan drainase ini sama sekali tidak menggunakan dana desa. Pihaknya murni hanya menggunakan dana swadaya masyarakat sebesar Rp 30 juta.
"Kita tidak menggunakan dana desa, ini murni dengan swadaya masyarakat sebesar Rp 30 juta," bebernya.
Dia mengungkapkan, dana yang digunakan ini sudah dikumpulkan sejak tahun 2006 lalu. Dana awalnya disimpan pinjamkan ke masyarakat dengan sistem bunga. Hasil dari bunga itu kemudian yang dikumpulkan untuk melakukan pembangunan drainase.
"Sejak tahun 2006 sampai sekarang dana terkumpul sebesar Rp 175 juta, disimpan pinjamkan kepada masyarakat setempat per triwulan dan perguliran atau bunga dari uang tersebut (Rp 30 juta) digunakan untuk membangun drainase," imbuhnya.
Selain itu, dia juga menjelaskan jika drainase yang dibangun tersebut menyambung drainase yang sudah pernah dibangun Pemlab Luwu Utara. Hal ini dilakukan agar wilayah sekitar tidak tergenang air pada saat hujan.
"Dulu Pemda sudah pernah bangun dan untuk 150 meter ini murni swadaya warga desa. Tujuannya agar perkampungan tidak tergenang saat hujan," pungkasnya.
