Karyawan Sulut Gelapkan Aset Perusahaan Rp 300 Juta, Disimpan di Rumah
Trisno Mais - detikSulsel
#pragma123 #pragma123slotkotamanado #Alternative Link
Manado - Pria berinisial NP di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) berurusan dengan polisi atas kasus penggelapan aset perusahaannya senilai Rp 300 juta. Aset tersebut disimpan di rumahnya.
"Dugaan tindak pencurian dan penggelapan, untuk total kerugian ditaksir sebesar Rp 300 juta," kata Kapolsek Malalayang AKP Sony Tandisau saat ditemui detikcom di ruang kerjanya, Kamis (9/6/2022).Dugaan pencurian dan penggelapan aset perusahaan tersebut terjadi di kantor PT BLC di Perumahan Citraland, Kota Manado. Perusahaan tersebut bergerak di bidang pertambangan emas yang berada di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Sony menjelaskan, awalnya pelapor inisial H mendatangi kantornya PT BLC. Setibanya di sana ia lalu melihat pintu kantornya sudah terbuka. H lantas membuat laporan polisi pada 29 April 2022 di Polsek Malalayang.
Polisi lalu melakukan pengembangan berdasarkan laporan polisi: LP/B/84/IV/2022/SPKT/POLSEK MALALAYANG/POLRESTA MANADO/POLDA SULUT.
Berdasarkan penyelidikan awal, terlapor NP diduga masuk di kantor tanpa sepengetahuan pihak kantor. Setelah ditelusuri ditemukan ada beberapa aset kantor yang hilang.
"Awalnya laporan polisi itu pencurian, di mana telah terjadi yang dicuri itu 2 unit sepeda, 2 unit mobil serta dokumen perusahaan," katanya.
Selanjutnya Tim Opsnal Polsek Malalayang melakukan penyelidikan terkait barang bukti di rumah NP di Kabupaten Minahasa Tenggara, pada Mei lalu.
"Tim lapangan saya mengecek ke rumah terlapor di Minahasa Tenggara didapati barang-barang tersebut ada di rumah, dan digunakan barang-barang tersebut," imbuhnya.
Berdasarkan beberapa alat bukti serta keterangan terlapor dan pelapor, polisi lalu melakukan gelar perkara pada 13 Mei 2022 untuk menaikkan status perkara ini dari tahapan penyelidikan ke penyidikan. Dia memastikan dalam waktu dekat ini, pihaknya bakal melakukan penetapan tersangka.
"Kami juga telah melakukan pemeriksaan terhadap terlapor. Tinggal lagi kami melakukan gelar penetapan tersangka," katanya.
Akibat perbuatannya PT BLC ditaksir mengalami kerugian sebesar Rp 300 juta. Sementara terlapor NP dijerat dengan pasal 374 KHUP dengan ancaman pidananya paling lama 5 tahun.
"Kami juga telah melakukan pemeriksaan terhadap terlapor. Tinggal lagi kami melakukan gelar penetapan tersangka," katanya.
Akibat perbuatannya PT BLC ditaksir mengalami kerugian sebesar Rp 300 juta. Sementara terlapor NP dijerat dengan pasal 374 KHUP dengan ancaman pidananya paling lama 5 tahun.
