pragma123,pragma 123 Pragma123, Situs Slot Gacor Terbaik 2022 Indonesia: sumaterabarat

BERITA PRAGMA123

Tampilkan postingan dengan label sumaterabarat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sumaterabarat. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 Juni 2022

Pragma123SlotOnline || Cicak Kering Bisa Jadi Peluang Bisnis Baru

Sumatera Barat
Cicak Kering Bisa Jadi Peluang Bisnis Baru

Tim detikSumut - detikSumut

#pragma123 #pragma123slotkabupatenpadangpariaman  #pragma123slotsumaterabarat #Alternative Link

Padang - Cicak, hewan melata yang biasanya sering ditemukan malam hari ternyata punya nilai ekonomis yang sangat tinggi. Bahkan cicak bisa menjadi peluang bisnis baru, apalagi setelah pengusaha asal Padang, Sumatera Barat berhasil mengekspor cicak kering ke Hong Kong.
Bagi masyarakat Hong Kong atau pun Tiongkok, cicak dimanfaatkan untuk mengobati batuk, asma, penyakit kulit, wasir dan gangguan pencernaan.

Eksportir cicak kering, Doni Editiawarman menyebut permintaan akan cicak kering sengat tinggi. Menurutnya, pasar cicak kering sangat tinggi dan masih terbuka lebar.

"Tinggi sekali, tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkannya," kata Doni saat ditemui di Bandara Internasional Minangkabau, Rabu (15/6/2022).


Doni bercerita awal berkenalan dengan binatang melata tersebut. "Kebetulan saya selama ini juga main ekspor ikan gariang. Nah, dari beberapa percakapan dengan orang di sana (Hong Kong), terbuka peluang (besar pasar) soal cicak ini. Makanya, saya mulai main cicak juga. Jadi, memang ada permintaan," katanya.


Cicak yang diekspor tersebut bervariasi, mulai dari yang kecil hingga yang besar. Dari yang kecil, hingga yang dewasa. Cicak dikeringkan sebelum dipaketkan.

"Tidak ada perbedaan besar atau kecil. Sama saja," katanya lagi.

Untuk harga, Doni memberikan sedikit bocoran. "Kalau dari warga dan para pengumpul, kami bisa ambil (beli) antara Rp 80 hingga Rp 100 ribu per kilogram," kata Doni.

Doni mengaku mendapatkan cicak-cicak tersebut dari para pengumpul di berbagai daerah, mulai dari Medan hingga Pulau Jawa.

"Kita ambil dari berbagai daerah. Dari Jawa, dari Medan dan daerah lainnya," jelas Doni.

Meski tidak menyebut harga pasaran ekspor, namun lelaki yang akrab dengan panggilan Doni Cargo itu menyebut harga cicak kering yang diekspor ke Hong Kong berkisar Rp 200-250 ribu per kilogram.

"Ya, sekitar Rp 200 ribu-an lebih lah per kilogram nya," kata Doni menjelaskan.


Sudah dua kali Doni mengekspor cicak kering ke Hong Kong dengan total 1 ton. Pertama 330 kg, kedua 670 kg.

Kata dia, masyarakat Sumatera Barat belum ada yang main bisnis cicak ini. "Kalau ini dikembangkan, tentu akan memberi nilai tambah yang besar," katanya

Doni pun berencana menggarap lebih serius mengenai bisnis cicak. Dia sudah mengambil ancang-ancang membuka usaha yang lebih besar dengan membuka lokasi di Kurai Tai, Pariaman. "Permintaan tidak menentu. (Permintaan) datang terus," katanya.


Pragma123Slot || Pemandu Wisata Geopark Ranah Minang Silokek Dibekali Geowisata

Pemandu Wisata Geopark Ranah Minang Silokek Dibekali Geowisata

Tim detikSumut - detikSumut

#pragma123 #pragma123slotkabupatenlimapuluhkota #pragma123slotsumaterabarat #Alternative Link

Sijunjung - Geopark tidak lepas dari sejumlah nilai keberagaman geologi, keberagaman hayati dan keberagaman budaya. Nilai - nilai tersebut menjadi rujukan utama untuk menjadikan satu kawasan menjadi bagian dari taman bumi.
Keberadaan taman bumi saat ini menjadi hal penting dalam pengembangan kawasan. Selain untuk menjaga kawasan agar dapat menjadi ruang warisan untuk keilmuan, geopark atau taman bumi juga diharapkan dapat mendukung dunia pariwisata lewat geowisata.

Hal inilah yang dilirik oleh Geopark Nasional Ranah Minang Silokek. Kawasan geopark nasional yang ada di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) ini juga diharapkan dapat masuk menjadi bagian dari taman bumi dunia atau Unesco Global geopark (UGGp).

Namun sebelum diusulkan sebagai bagian dari taman bumi, Badan Pengelola Geopark Ranah Minang Silokek terus melakukan pembenahan. Salah satunya pembenahan sumber daya manusia agar mampu mengelola geopark tersebut dengan baik.


Kepala Sekretariat Badan Pengelola Geopark Ranah Minang Silokek, Ridwan, S.Hut mengatakan salah satu pembenahan yang dilakukan secara bertahap adalah pelatihan terhadap pemandu lokal dan pemberian pemahan tentang geowisata.

"Pemahaman tentang Geowisata di kawasan Geopark sangat penting diketahui oleh para pemandu dan pengelola destinasi yang berada dikawasan geopark karena menjadi sebuah informasi bagi para wisatawan yang berkunjung," terangnya, Minggu (19/6/2022).

Asesor geowisata itu menuturkan bahwa pemahaman dan penguasaan pemandu terhadap geosite atau bagian dari geopark di satu kawasan sangat penting. Karena nilai - nilai dari kebumian yang dimiliki setiap kawasan tersebut akan menjadi produk menarik yang dipasarkan kepada dunia.

"Pemandu harus mengerti materi yang disampaikan adalah proses geologi yang terjadi di kawasan geopark, flora dan fauna dan nilai budaya yang ada serta hubungan ketiganya, informasi disampaikan secara sederhana dan mudah dipahami oleh pengunjung," ujarnya.

Ridwan, S.Hut berharap wawasan para pemandu tentang geowisata akan menjadi bahan informasi dalam pemanduan. Sehingga selain wisatawan menikmati keindahan alam juga mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang proses geologi, biologi dan budaya.


Pragma123GameGacor || Mimpi Etek Mirah

Cerita Pendek
Mimpi Etek Mirah

Eci FE - detikHot

#pragma123 #pragma123slotkabupatenkepulauanmentawai #pragma123slotsumaterabarat #Alternative Link

Jakarta - Dua lapis rantang besar di tangan kanannya ia tahan agar tak berayun mengikuti langkahnya menuju laut yang hanya sepelemparan batu dari rumah.
"Biduak sudah siap, Etek," lapor Bujang si anak ula mengambil rantang lalu menaruhnya ke dalam biduak.

"Ingat, Jang, tahan si Rino di rumah!" peringat perempuan paruh baya itu melompat ke biduak yang ditahan Bujang dan dua orang temannya sesama anak ula.

Bujang dan kawan-kawannya mendorong biduak Etek Mirah ke dalam laut. Namun ombak kembali memuntahkan kembali. Begitu ombak surut, mereka mendorong kuat hingga biduak bertolak jauh ke tengah.

"Hati-hati, Etek!" sorak Bujang menyaingi suara ombak pecah.

Etek Mirah tak menyahut. Ia terus mendayung agar tak dimuntahkan lagi ke daratan.


"Heh! Kenapa ang biarkan etek melaut sendirian? Dengan biduak tua itu pula. Macam tak ada kapal yang layak saja. Bukannya ang yang bilang, gunuang Pasaman nampak basebo tadi siang?" protes Kajuik yang sehari-hari bertugas menjemur ikan asin.

Pria belasan tahun itu kembang kempis hidungnya mencium aroma amis ikan asin yang terjemur di halaman rumah Etek Mirah. Rumah yang juga ia tempati setelah kehilangan ayah sekaligus rumahnya dalam kebakaran hebat dua tahun lalu. Pandangannya tertumbuk ke kapal speedboat di pekarangan. Ia juga heran, kenapa Etek Mirah memintanya menyiapkan biduak, bukan kapal mesin itu saja?

"Heh, Bujang! Ang ditanya kok diam? Kalau etek digulung ombak, macam mano? Hah?" protes Kajuik.

Tak hanya Kajuik, Bujang yang melihat Gunung Pasaman basebo tadi siang itu tak kalah khawatirnya. Sempat ia utarakan pada induk semangnya itu, namun Etek Mirah bergeming. Perempuan gaek itu tak peduli pada pertanda badai hebat yang akan menerjang lautan itu.

"Tanang, Juik. Etek Mirah bukan orang sembarangan. Bertuah," hibur Bujang menepuk pundak Kajuik.

"Maksud ang?" tanya pria muda itu, tak puas.

"Kata mendiang ayahku, Etek Mirah itu nelayan bertangan dingin. Setiap melaut, tak pernah pulang dengan tangan kosong. Begitu mendongak ke air, ikan-ikan dari kutub pun berebut mendekat padanya," ujar Bujang mengulang cerita orang-orang tentang pengusaha ikan asin dan pemilik kapal bagan itu.

"Ota ang gadang, Jang! Hoi, harta peninggalan suaminya kan banyak. Untuk apa lagi melaut? Lagi pula beliau itu perempuan. Tak kasihan ang, hah?!" bantah Kajuik.

Bujang masih ingat cerita ayahnya dulu. Tiap melewati rumah-rumah tetangga sepulang melaut, emak-emak saling memonyongkan bibir menunjuk padanya, tak menyahuti sapaannya. Terlebih jika Etek Mirah menjinjing keranjang penuh ikan. Sengaja betul mereka membuang muka ketika hendak disapa.

Etek yang tak peduli kulit kuningnya terpanggang matahari, tak takut bermalam di lautan itu selalu jadi bahan gunjingan tetangga. Namun Etek Mirah tak ambil hati. Hari-harinya habis untuk menangkap ikan lalu menjualnya ke pasar.

Baginya ikut menghidupi para keponakan suaminya jauh lebih penting. Walau sering ia sendiri hanya makan berlauk garam kala paceklik tiba.

"Apa salahnya perempuan melaut?" jawab Bujang.

"Tak ada memang. Tapi paling tidak ang temanilah beliau. Tak hanya Gunung Pasaman basebo yang tampak, sekarang juga malam purnama. Terang. Ang lihatlah, mana ada nelayan turun. Ingat, Jang! Kalau ada apa-apa, ang yang akan dicari orang duluan. Paham, ang?" ancam Kajuik mengacung-ngacungkan jari telunjuk.

Bujang tersenyum samar. Pandangannya lepas ke laut keemasan ditimpa matahari terbenam. Biduak Etek Mirah tak lagi terlihat. Bujang terngiang obrolan ayahnya dulu. Tak sekali dua kali etek dan suaminya dihantam badai. Pernah pasangan itu tak pulang. Di hari ke tiga mereka ditemukan terapung-apung pada selembar papan di kepulauan Mentawai. Padahal sebelumnya ayah Bujang sudah mengingatkan, bintang kalo terlihat malam itu. Gunung Pasaman basebo juga nampak sekilas dari pinggir pantai Pariaman. Percuma melaut, ikan-ikan bersembunyi di kedalaman. Namun Etek Mirah tetap memaksa suaminya pergi melaut. Biduak kecil mereka yang tak kuat rengkah diremas badai bak kepingan biskuit.

Kejadian buruk itu menyisakan trauma, tapi hanya sebentar saja. Seminggu setelahnya mereka kembali melaut. Walau hanya berani di sekitaran Pulau Kasiak saja. Etek Mirah jadi pemasok ikan kakap merah yang dipancingnya di dekat Pulau Kasiak berkarang itu. Awalnya ia memasok untuk satu rumah makan di Pantai Sunur. Langganan Etek Mirah bertambah. Etek Mirah pun mencoba merintis usaha kedai nasi. Kedainya berkembang dan beranak cabang. Etek Mirah yang buta huruf itu mulai mereguk madu. Suatu pagi yang mendung, ia berlari ke kamar mandi dan muntah kayak. Suaminya yang khawatir segera melarikannya ke Puskesmas. Setelah sebelas tahun pernikahannya, Etek Mirah akhirnya mengandung anak pertamanya.

Perempuan gigih itu cuti melaut. Kedai nasi diambil alih para keponakan suaminya. Etek Mirah yang tak bisa diam itu iseng mengasin ikan sisa yang tak terjual. Ikan asinnya cocok di lidah banyak orang. Pesanan melimpah, sayangnya tak ada modal. Ia disarankan mengambil pinjaman ke bank. Namun ditolak mentah-mentah karena status KTP-nya yang hanya seorang ibu rumah tangga. Mana ada perempuan jadi nelayan, pikir mereka pendek.

"Heh, Jang! Sudah magrib," sikut Kajuik ke lengan Bujang.

Matahari tercelup sempurna. Azan bersahut-sahutan di kejauhan. Angin malam bersiul menyapu pepohonan di sepanjang pantai. Ombak yang tadinya jauh, kini menjulur-juluri kaki Bujang. Tiba-tiba darah Bujang tersirap. Etek Mirah tak hanya induk semangnya, tapi juga sahabat baik orang tuanya. Suami Etek Mirah teman sepermainan ayahnya sejak kecil. Banyak hal tentang mereka yang hanya diketahui ayahnya. Termasuk penyebab kematian suami Etek Mirah. Malam itu tak seperti biasanya suami Etek Mirah memaksa ayahnya melaut dengan biduak. Lelaki kurus itu ingin memasak sala lauak ikan tenggiri hasil pancingannya sendiri untuk istrinya yang hamil besar. Penyenang hati bini, ucapnya kala itu.

Di tengah laut yang tenang dan langit berserak bintang, mereka mendayung sampai ke balik Pulau Kasiak. Belum sempat melempar kail, tiba-tiba saja biduak mereka bergetar. Bukan digoyang ombak. Melainkan tubuh suami Etek Mirah yang bergetar hebat. Kejang-kejang dengan mulut berbusa. Etek Mirah meminta ayah Bujang tutup mulut. Bagi Etek Mirah dan semua orang, suaminya meninggal akibat tersambar petir di lautan. Walau tak setitik pun hujan turun malam itu. Dan itulah alasan Etek Mirah menemani suaminya melaut selama ini.

Belum hilang sembab matanya, Etek yang sedang hamil besar itu dirong-rong para keponakan suaminya. Selembar wasiat yang konon ditulis mendiang suaminya itu menyatakan semua peninggalannya diwariskan kepada para keponakan. Kedai nasi, kapal mesin tempel beralih jadi milik orang. Etek Mirah jatuh tapai.

"Ke manalah anak itu," gumam Bujang menatap lantai dua rumah Etek Mirah.

***

Angin berembus kencang menggoyang pokok kelapa di Pulau Kasiak. Pulau di mana Etek Mirah dan suaminya menepi demi menghindari badai. Juga ketika penyakit suaminya kambuh.

"Kau tak boleh melaut, Nak," gumam perempuan gaek itu menuang bensin dari rantang lalu menyulup api. Seketika api berkobar menjilat-jilat biduak tua itu.

Etek Mirah dihantui mimpi buruk sejak seminggu lalu. Ia melihat sang anak menggelepar-gelepar dengan mulut berbusa di biduak tua peninggalan suaminya itu. Angin kencang menyeret biduak hingga ke samudra lepas. Biduak itu terbalik, sang anak lenyap ditelan lautan. Firasat buruknya bersambut dengan keinginan sang anak yang berkemah di pulau bersama temannya dua hari lalu. Perempuan itu sesak dadanya.

"Jangan ambil anakku," gumamnya menekur.

Derik kayu terbakar bersahutan dengan alunan pupuik sarunai yang entah terbawa angin dari mana. Biduak tua itu dimamah api. Namun entah kenapa tak berkurang juga sesak di dada Etek Mirah.

***

Di halaman rumah Etek Mirah, Pudin berlari menghampiri Bujang.

"Woi, Bujang!" teriak anak ula berbadan gempal itu tersengal mengatur napas.

Bujang dan Kajuik menyahut serentak, "Ado apo?"

Perasaan Bujang mendadak tak enak. Wajah anak majikannya itu memenuhi pelupuk mata. Teringat kejadian semasanya kecil dulu. Rino kejang-kejang dengan mulut berbusa di atas pohon jambu. Eteh Mirah meminta Bujang merahasiakannya dari siapa pun dan melarang Rino melaut.

"Si Rino kejang-kejang waktu memancing, terus jatuh ke muara," lapor Pudin.

"Ah! anak itu!" gumam Bujang berlari ke muara yang sedang dibanjiri air pasang.

Catatan:
anak ula: anak buah kapal
ang: kata ganti untuk laki-laki selain kau/kamu
basebo: tertutup awan (seperti sebo); Gunung Pasaman basebo merupakan kearifan lokal sebagai penanda akan ada badai di daerah Pariaman


Pragma123Game || 4 Kerajaan Buddha di Nusantara, Ada Sriwijaya hingga Dharmasraya

4 Kerajaan Buddha di Nusantara, Ada Sriwijaya hingga Dharmasraya

Devi Setya - detikEdu

#pragma123 #pragma123slotkabupatendharmasraya #pragma123slotsumaterabarat #Alternative Link

Jakarta - Ada beberapa kerajaan yang berkuasa sebelum Indonesia merdeka. Setiap kerajaan ini memiliki pemimpin dan masyarakat yang menganut kepercayaan berbeda, ada kerajaan Hindu, kerajaan Buddha dan ada juga kerajaan Islam.
Agama Buddha tercatat pertama kali masuk ke wilayah Nusantara pada abad ke-5 Masehi. Agama yang berasal dari India ini dibawa oleh seorang pengelana dari Negeri Tirai Bambu alias Tiongkok. Sejak saat itu, agama Buddha berkembang di Nusantara. Ada 4 kerajaan Buddha yang terkenal dan berdiri pada abad ke-7 di Nusantara.

Dilansir dari Modul Sejarah Indonesia Kemendikbudristek, penyebaran agama Buddha ke Nusantara tidak terlepas dari adanya pengaruh rute pelayaran dagang. Rute dagang yang awalnya menggunakan jalur darat atau yang biasa disebut sebagai jalur sutera, beralih menggunakan jalur laut.


Perubahan rute dagang yang terjadi pada awal abad ke-1 Masehi ini menyebabkan adanya perdagangan dan pertukaran budaya di sepanjang jalur pelayaran, termasuk di Nusantara. Proses perdagangan ini menjadi salah satu cara penyebaran agama.

Berikut adalah beberapa contoh kerajaan Buddha yang pernah ada di Nusantara:
1. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan pertama adalah Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan maritim yang sering berpindah-pindah pusat kekuasaan ini adalah kerajaan yang sangat berkuasa pada zamannya. Wilayah kekuasaannya meliputi Pulau Sumatera, Semenanjung Malaya, hingga Thailand.

Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 Masehi. Sebelum berkembang menjadi kerajaan yang besar, Sriwijaya adalah kerajaan kecil yang berpusat di Sumatera Selatan. Tapi akhirnya Sriwijaya memperluas wilayah kekuasaannya dan terus berkembang hingga abad ke-13.

Kerajaan Sriwijaya yang sangat berjaya ini akhirnya mengalami kemunduran pada abad ke-13 M. Berbagai faktor membuat Kerajaan Sriwijaya akhirnya runtuh. Seperti faktor alam, politik, ekonomi, dan militer.

2. Kerajaan Kalingga
Kerajaan Buddha berikutnya yang pernah berjaya di Nusantara adalah Kerajaan Kalingga. Faktanya, Kerajaan Kalingga adalah kerajaan Buddha pertama yang berdiri di Pulau Jawa.

Kerajaan Kalingga didirikan oleh Dapunta Syailendra pada abad ke-6 M. Pemimpin pertamanya bernama Prabu Wasumurti.

Kalingga menjadi salah satu kerajaan yang dipimpin oleh seorang ratu. Hebatnya, pada kepemimpinan Ratu ini Kerajaan Kalingga mencapai puncak kejayaannya. Ratu yang memimpin Kerajaan Kalingga adalah Ratu Sima.

Hanya saja, Kerajaan Kalingga tidak begitu lama berkuasa. Pada tahun 782 M, Kerajaan Kalingga akhirnya harus takluk dan diambil alih oleh Rakai Mataram dan Rakai Panangkaran dari Medang.

3. Kerajaan Mataram Kuno atau Medang
Kerajaan yang mengambil alih Kerajaan Kalingga ini diperkirakan memiliki pusat pemerintahan di sekitar Yogyakarta atau sekitar daerah Kedu. Kerajaan Mataram Kuno ini berdiri pada sekitar tahun 700 M.

Hanya saja, pada akhirnya pusat pemerintahan dipindahkan ke Madiun, Jawa Tengah. Beberapa sumber mengatakan, perpindahan pusat kekuasaan ini dikarenakan Gunung Merapi meletus dengan sangat dahsyat.

Pada awalnya kerajaan ini bercorak Hindu. Tapi sejak Raja Sailendrawangsa memimpin, Kerajaan Mataram Kuno berubah menjadi kerajaan Buddha. Meskipun mengubah haluan, kehidupan yang ada di Kerajaan Mataram Kuno tetap rukun dan hidup berdampingan.

Mataram Kuno atau Medang akhirnya runtuh karena serangan dari Kerajaan Sriwijaya pada sekitar tahun 1000-an M. Raja terakhir yang memimpin kerajaan ini adalah Dharmawangsa Teguh.

Masih ada lagi kerajaan Buddha lainnya yang juga pernah berkuasa di Nusantara. Klik di sini ya untuk informasi selengkapnya.


Pragma123SlotJakarta || Nagari Kamang Hilia di Sumbar Masuk dalam 10 Contoh Desa Antikorupsi

Sumatera Barat
Nagari Kamang Hilia di Sumbar Masuk dalam 10 Contoh Desa Antikorupsi

Yudistira Perdana Imandiar - detikSumut

#pragma123 #pragma123slotkabupatenagam #pragma123slotsumaterabarat #Alternative Link

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meluncurkan program percontohan Desa Antikorupsi, di Desa Pakatto, Kecamatan Bontromarannu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Program yang diluncurkan Selasa (7/6) tersebut Mengambil tema 'Berawal dari Desa Kita Wujudkan Indonesia Bebas Korupsi'.

Pelaksanaan Desa Antikorupsi bertujuan untuk membangun budaya Antikorupsi dari level masyarakat desa. Ketua KPK Firli Bahrui menyampaikan program desa Antikorupsi merupakan upaya untuk mencapai Indonesia bersih dari korupsi.

"Desa menjadi salah satu indikator penting karena memiliki tanggung jawab mengelola dana desa yang jumlahnya sangat besar. Melalui kegiatan ini saya harap nantinya tidak ada lagi kepala desa yang terjerat korupsi," kata Firli dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (8/6/2022).

Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana Wawan Wardiana menambahkan sejak 2015-2021, pemerintah pusat telah mengucurkan anggaran sebesar Rp 468,9 triliun untuk dana desa di seluruh Indonesia. Namun, sebut Wawan, kemiskinan di desa masih terbilang sangat tinggi yakni mencapai 12,53 persen atau setara dengan 14,46 juta dari total penduduk Indonesia.


"Penggunaan alokasi dana desa masih jauh dari harapan untuk mengubah tatanan masyarakat desa mulai dari pembangunan yang komprehensif hingga menimbulkan suatu kebijakan yang bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat," ungkap Wawan.

Wawan menyebut hal yang menghambat pembangunan desa adalah praktik korupsi oleh para aparat pemerintah desa. Ia mengulas sepanjang 2015-2021 terdapat 601 kasus tindak pidana korupsi dengan jumlah tersangka sebanyak 686 orang.

"Catatan ini menunjukkan perilaku korupsi sudah merambah sampai tingkat desa yang notabene merupakan ujung tombak NKRI. Memprihatinkan dan harus ada upaya bersama melakukan pemberantasan korupsi secara signifikan, konsisten, dan berkesinambungan," cetus Wawan.

Sementara itu, Menteri Desa Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menyebut pencegahan korupsi dana desa harus dilakukan sejak dini mulai dari proses perencanaan anggaran. Menurutnya, masyarakat desa harus lebih memahami tentang tanggung jawab yang diemban. Misalnya, mengetahui hal yang boleh dilakukan atau tidak dalam pengelolaan dana desa tersebut.

Lebih lanjut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan anggaran dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat ditujukan untuk membangun desa, membina, memberdayakan, dan meningkatkan kualitas masyarakatnya. Ia pun berpesan agar pemanfaatan dana desa bisa dipertanggungjawabkan secara akuntabel dan bebas dari praktik korupsi.

Pelaksanaan program Pembentukan Percontohan Desa Antikorupsi tahun 2022 oleh KPK dimulai sejak Februari hingga November 2022. Tim telah melakukan observasi terhadap 23 desa di 10 provinsi yang menjadi target untuk menilai kesiapannya menjadi percontohan Desa Antikorupsi. Hasilnya, didapatkan 10 desa terpilih di 10 provinsi.

Baca juga:
KPK Bikin Program Baru Lagi, Namanya Desa Antikorupsi
Sepuluh desa tersebut yaitu, Nagari Kamang Hilia (Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat), Desa Cibiru Wetan (Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat), Desa Banyubiru (Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah), Desa Sukojati (Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur), Desa Kutuh (Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali), Desa Kumbang (Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, NTB), Desa Batusoko Barat, Kecamatan Batusoko, Kabupaten Ende, NTT), Desa Pakatto (Kecamatan Bontromarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan), Desa Mungguk (Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat), dan Desa Hanura (Kabupaten Pesawaran, Lampung).

Acara peluncuran program Desa Antikorupsi tersebut dihadiri gubernur dan wakil gubernur dari 10 provinsi tempat desa Antikorupsi, antara lain Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, Gubernur Lampung Arinal Diunaidi, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati.

Pragma123JakartaSlot || Tersangka Terakhir Pembakar Mahasiswa Jogja Akhirnya Menyerah

Tersangka Terakhir Pembakar Mahasiswa Jogja Akhirnya Menyerah Tim detikcom - detikNews # pragma123  # pragma123slotkabupatenwaykanan  # prag...