pragma123,pragma 123 Pragma123, Situs Slot Gacor Terbaik 2022 Indonesia: Pragma123Slot || Alasan Getir Ibu Muda Jombang Culik Bayi Panti Asuhan

BERITA PRAGMA123

Sabtu, 18 Juni 2022

Pragma123Slot || Alasan Getir Ibu Muda Jombang Culik Bayi Panti Asuhan

Alasan Getir Ibu Muda Jombang Culik Bayi Panti Asuhan

Tim detikJatim - detikJatim

#pragma123 #pragma123slotkabupatenjombang #pragma123jawatimur #Alternative Link

Jombang - Seorang ibu muda di Jombang, Elida Mikahie Putri (26) menjadi tersangka penculikan bayi berusia 4 bulan. Elida menculik bayi tersebut dari Panti Asuhan Al Hasan di Desa Watugaluh, Diwek, Jombang.
Ternyata, ibu muda beranak satu ini mengaku tak berniat menculik bayi perempuan tersebut. Ia hanya membawanya pulang untuk diberi obat.

Pengakuannya pun membuat haru. Elida menceritakan peristiwa ini melalui channel YouTube miliknya, putriellida. Video berdurasi hampir 2 jam itu ia rekam pada Rabu (15/6), tapi baru ia posting Kamis (16/6/2022) siang,

"Kejadiannya dimulai hari Sabtu, 11 Juni 2022. Ini pertama kali saya berurusan dengan kantor polisi dengan saya sebagai tersangka," kata Elida mengawali ceritanya yang dikutip detikJatim, Kamis (16/6/2022).

Sebelumnya, ibu muda warga Jalan Raya Ploso, Ploso, Jombang ini tinggal bersama anaknya yang berusia 2 tahun 4 bulan. Ia mengaku sudah bercerai dengan suaminya. Namun, mantan suaminya berkunjung ke rumahnya pada Sabtu (11/6) sekitar pukul 14.00 WIB. Sehingga ia memilih keluar rumah sendirian.

"Biasanya saya tinggal belanja, tapi waktu itu semua kebutuhan masih ada. Saya ingin sekali main ke panti setelah sekian lama. Ini pertama kalinya saya main ke panti sejak saya punya anak," ujarnya.

Mengendarai mobil Toyota Calya warna putih nopol L 1318 MB, Elida awalnya berkunjung ke panti jompo di Kecamatan Jombang. Selanjutnya ia memutuskan ke panti asuhan yang belum pernah ia kunjungi. Yaitu Panti Asuhan Al Hasan. Ia menuju ke lokasi dengan panduan Google Maps.

Sampai di lokasi, Elida lebih dulu mengenalkan diri ke Pengasuh Panti Asuhan Al Hasan, Shohihah Izah (46). Ia langsung bermain dengan anak-anak panti. Informasi yang ia dapatkan, panti asuhan ini dihuni sekitar 107 anak. Banyak anak yang ia tanyai tentang nama, usia dan sekolah mereka kelas berapa.


"Anak-anak yang kecil maupun yang besar saya tanya tentang sekolah tidak ada yang menjawab. Kalau mereka masih SD atau sudah SMP kan tinggal jawab saja. Itu tak jadi masalah bagi saya. Ibu-ibu yang sedang menyapu di dalam panti menegur saya, dilarang banyak tanya," ungkapnya.

Saat masuk lebih dalam ke panti asuhan, Elida mengaku menjumpai 2 bayi yang sedang menangis di dalam boks bayi. Yaitu bayi Zakiah Jihan Kamelia berusia 4 bulan dan bayi laki-laki berusia sekitar 1 tahun. Kondisi kedua bayi itu batuk dan flu hingga Ingus masuk ke mulut mereka. Padahal, saat itu terdapat ibu-ibu yang sedang menyapu lantai di lokasi.

Karena tidak tega, Elida pun menggendong bayi Zakiah sehingga berhenti menangis. Ia juga menenangkan bayi laki-laki di sebelahnya. Bayi laki-laki itu kondisinya agak lemas dengan beniolan di kening. Selanjutnya, janda anak satu ini meminta susu ke pengurus panti untuk kedua bayi tersebut. Bayi Zakiah pun tertidur di pelukannya setelah meminum susu.

"Saya bertemu lagi dengan ibu bercadar yang ternyata pengasuh panti. Saya tanya ke dia kok anak-anak banyak yang flu, tidak dijawab. Saya tanya apakah di sini bisa adopsi, karena selain main saya ingin adopsi anak perempuan kelas 4 SD ke atas. Dijawab tidak boleh," terangnya.

Elida bermain di Panti Asuhan Al Hasan sekitar 1,5 - 2 jam. Ia mengakui membawa keluar bayi Zakiah tanpa izin pengasuh panti. Namun, ia berniat membelikan obat yang menurutnya manjur untuk bayi berusia 4 bulan itu. Ibu muda ini pun memasukkan bayi Zakiah ke mobilnya untuk mencari bidan terdekat.

"Cari bidan sampai sekitar 2 Km dari Panti tidak ketemu. Mantan suami telepon meminta saya segera pulang. Sehingga saya bawa bayi itu pulang dengan niat ambil obat, entah saya minumkan di rumah lalu saya antar ke panti, atau saya minumkan di panti," jelasnya.

Mantan suaminya pun pergi setelah Elida sampai di rumahnya. Ia lantas mengganti pampers bayi Zakiah karena buang air besar. Bayi perempuan itu lantas ia beri obat dan susu hingga tertidur di dalam kamarnya. Ia pun beralih mengurus anaknya.

Saat anaknya dan bayi Zakiah tertidur,Elida menyiapkan kopi dan gorengan untuk satpam di kawasan tempat tinggalnya. Ia juga sempat mengisi token listrik rumahnya. Setelah urusan itu kelar, ia membawa bayi Zakiah dan anaknya menjemput pembantunya karena ada urusan mobil. Ia menyiapkan susu untuk mengantisipasi bayi itu menangis dalam perjalanan.

Elida lantas mengajak pembantunya mengambil uang di ATM, lalu mengantar bayi Zakiah ke Panti Asuhan Al Hasan. "Karena saya memang tidak berniat menculik bayi itu. Anak saya dan bayi itu tetap tidur di mobil sampai tiba di panti. Sambil gendong bayi, saya ketuk-ketuk pagar panti sekitar 15 menit baru dibukakan pintu. Saya berikan bayi ke mbak-mbak di dalam panti," terangnya.

Setelah mengembalikan bayi Zakiah, Elida mengaku menunggu di Panti Asuhan Al Hasan yang saat itu melaporkan penculikan di Polres Jombang. Sekitar 40 menit kemudian, ia yang saat itu di dalam panti didatangi sejumlah polisi berpakaian preman. Ponsel, KTP, serta kunci mobil dan rumahnya disita petugas. Tak lama kemudian pengasuh panti datang.

Kemudian Elida dan anaknya dibawa polisi ke Mapolres Jombang. Pembantunya juga dibawa dengan mobil berbeda. Ia menjalani interogasi sampai tengah malam. Menginap bersama anaknya di kantor polisi harus ia jalani. Pemeriksaan dilanjutkan keesokan harinya, Minggu (12/6). Ia juga sempat diperiksa psikolog. Hari itu, ia masih harus menginap di Mapolres Jombang bersama anaknya.

Polisi kemudian menggelar mediasi pada Senin (12/6). Mediasi dihadiri Elida, ayah Elida, pengasuh Panti Asuhan Al Hasan, psikolog dan penyidik. Saat itu, ia mengaku diberi kesempatan pertama untuk memberikan penjelasan. Namun, pernyataannya kerap kali dipotong pengasuh panti.

"Saya tahu saya salah, tapi saya tidak tega dengan kondisi bayi itu karena tidak ada yang mengurus saat menangis. Alasan ibu panti saat itu semuanya lagi kerja, beres-beres, bersih-bersih. Ibu panti ngaku jalankan panti sudah 12 tahun, harusnya paham cara mengurus bayi," cetusnya.

Mediasi tersebut akhirnya membuahkan hasil bagi Elida. Menurutnya, saat itu pengasuh Panti Asuhan Al Hasan mencabut laporannya di polisi. Namun, kondisi itu tak lantas membuatnya bebas. Karena polisi hari itu mengantarnya ke sebuah rumah untuk menjalani pemeriksaan psikologi.

Sambil menjaga dan merawat anaknya di rumah itu, Elida mengaku diminta mengerjakan 500 soal, menggambar manusia, mengerjakan 180 soal, lalu menggambar pohon. Semua tugas itu ia selesaikan. Akhirnya ia bisa tidur lebih nyenyak di rumah tersebut. Keesokan harinya, Selasa (14/6) sekitar pukul 08.30 WIB, ia kembali dibawa ke Mapolres Jombang.

"Sekitar jam jam 11 siang saya didatangi penasihat hukum, tanya-tanya, saya jelaskan semuanya. Setelahnya saya diizinkan pulang, saya diminta wajib lapor," tambahnya.

Elida mengaku diamankan polisi saat mengembalikan bayi Zakiah Jihan Kamelia ke Panti Asuhan Al Hasan pada Sabtu (11/6). Ia tidak berniat menculik bayi berusia 4 bulan tersebut. Sore itu, ia membawa pulang bayi Zakiah untuk ia beri obat. Karena kondisi bayi perempuan itu batuk dan flu.

Saat menjalani interogasi di Mapolres Jombang, kata Elida, orang tua bayi Zakiah datang. Menurutnya, saat itulah ia tahu kalau bayi berusia 4 bulan tersebut sudah dua minggu dicari oleh ibu kandungnya. Bayi asal Desa Keras, Diwek, Jombang itu dititipkan ayah kandungnya ke Panti Asuhan Al Hasan tanpa sepengetahuan ibu kandungnya.

"Suami istri itu sempat bertengkar di ruangan saya diperiksa. Mereka mau saling lapor. Ibunya mau kasih bukti kalau tidak menelantarkan anak. Ternyata suaminya menitipkan anaknya ke panti karena jengkel istrinya selingkuh. Dia tak terima kalau putrinya tinggal dengan istri dan pria lain," kata Elida.

Oleh sebab itu, bayi Zakiah akhirnya kembali ke pelukan ibu kandungnya. Elida merasa telah berhasil mempertemukan bayi perempuan itu dengan orang tuanya. "Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Bayi itu tidak hanya ingin sembuh, tapi juga ingin kembali kepada ibunya yang sedang mencari," jelasnya.

Dikonfirmasi terkait cerita Elida tersebut, Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha menyatakan tidak mengetahui persoalan tersebut. "Kalau itu saya tidak tahu, soalnya saya tidak bertemu. Itu kan permasalahan lain. Unsur material kami kan bukan meterial permasalahan bayi," tandasnya.

Sebelumnya, polisi menetapkan Elida sebagai tersangka. Ia dijerat dengan pasal 76F juncto pasal 83 UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ia terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara karena menculik bayi dari Panti Asuhan Al Hasan.

"EMP sudah kami tetapkan sebagai tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha saat jumpa pers di kantornya, Jalan KH Wahid Hasyim, Senin (13/6/2022).

Namun, polisi belum menahan Elida. Menurut Giadi, penahanan menunggu hasil pemeriksaan kesehatan fisik dan mental tersangka. Pemeriksaan fisik dilakukan Dokkes Polres Jombang, sedangkan pemeriksaan psikologi oleh RSUD dan Dinkes Jombang.

"Terkait penahanan kami masih minta rekomendasi dinas terkait. Kami anggap penting karena kelihatannya ada sesuatu hal yang perlu didiskusikan," terangnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pragma123JakartaSlot || Tersangka Terakhir Pembakar Mahasiswa Jogja Akhirnya Menyerah

Tersangka Terakhir Pembakar Mahasiswa Jogja Akhirnya Menyerah Tim detikcom - detikNews # pragma123  # pragma123slotkabupatenwaykanan  # prag...