pragma123,pragma 123 Pragma123, Situs Slot Gacor Terbaik 2022 Indonesia

BERITA PRAGMA123

Sabtu, 18 Juni 2022

Pragma123Slot || Alasan Getir Ibu Muda Jombang Culik Bayi Panti Asuhan

Alasan Getir Ibu Muda Jombang Culik Bayi Panti Asuhan

Tim detikJatim - detikJatim

#pragma123 #pragma123slotkabupatenjombang #pragma123jawatimur #Alternative Link

Jombang - Seorang ibu muda di Jombang, Elida Mikahie Putri (26) menjadi tersangka penculikan bayi berusia 4 bulan. Elida menculik bayi tersebut dari Panti Asuhan Al Hasan di Desa Watugaluh, Diwek, Jombang.
Ternyata, ibu muda beranak satu ini mengaku tak berniat menculik bayi perempuan tersebut. Ia hanya membawanya pulang untuk diberi obat.

Pengakuannya pun membuat haru. Elida menceritakan peristiwa ini melalui channel YouTube miliknya, putriellida. Video berdurasi hampir 2 jam itu ia rekam pada Rabu (15/6), tapi baru ia posting Kamis (16/6/2022) siang,

"Kejadiannya dimulai hari Sabtu, 11 Juni 2022. Ini pertama kali saya berurusan dengan kantor polisi dengan saya sebagai tersangka," kata Elida mengawali ceritanya yang dikutip detikJatim, Kamis (16/6/2022).

Sebelumnya, ibu muda warga Jalan Raya Ploso, Ploso, Jombang ini tinggal bersama anaknya yang berusia 2 tahun 4 bulan. Ia mengaku sudah bercerai dengan suaminya. Namun, mantan suaminya berkunjung ke rumahnya pada Sabtu (11/6) sekitar pukul 14.00 WIB. Sehingga ia memilih keluar rumah sendirian.

"Biasanya saya tinggal belanja, tapi waktu itu semua kebutuhan masih ada. Saya ingin sekali main ke panti setelah sekian lama. Ini pertama kalinya saya main ke panti sejak saya punya anak," ujarnya.

Mengendarai mobil Toyota Calya warna putih nopol L 1318 MB, Elida awalnya berkunjung ke panti jompo di Kecamatan Jombang. Selanjutnya ia memutuskan ke panti asuhan yang belum pernah ia kunjungi. Yaitu Panti Asuhan Al Hasan. Ia menuju ke lokasi dengan panduan Google Maps.

Sampai di lokasi, Elida lebih dulu mengenalkan diri ke Pengasuh Panti Asuhan Al Hasan, Shohihah Izah (46). Ia langsung bermain dengan anak-anak panti. Informasi yang ia dapatkan, panti asuhan ini dihuni sekitar 107 anak. Banyak anak yang ia tanyai tentang nama, usia dan sekolah mereka kelas berapa.


"Anak-anak yang kecil maupun yang besar saya tanya tentang sekolah tidak ada yang menjawab. Kalau mereka masih SD atau sudah SMP kan tinggal jawab saja. Itu tak jadi masalah bagi saya. Ibu-ibu yang sedang menyapu di dalam panti menegur saya, dilarang banyak tanya," ungkapnya.

Saat masuk lebih dalam ke panti asuhan, Elida mengaku menjumpai 2 bayi yang sedang menangis di dalam boks bayi. Yaitu bayi Zakiah Jihan Kamelia berusia 4 bulan dan bayi laki-laki berusia sekitar 1 tahun. Kondisi kedua bayi itu batuk dan flu hingga Ingus masuk ke mulut mereka. Padahal, saat itu terdapat ibu-ibu yang sedang menyapu lantai di lokasi.

Karena tidak tega, Elida pun menggendong bayi Zakiah sehingga berhenti menangis. Ia juga menenangkan bayi laki-laki di sebelahnya. Bayi laki-laki itu kondisinya agak lemas dengan beniolan di kening. Selanjutnya, janda anak satu ini meminta susu ke pengurus panti untuk kedua bayi tersebut. Bayi Zakiah pun tertidur di pelukannya setelah meminum susu.

"Saya bertemu lagi dengan ibu bercadar yang ternyata pengasuh panti. Saya tanya ke dia kok anak-anak banyak yang flu, tidak dijawab. Saya tanya apakah di sini bisa adopsi, karena selain main saya ingin adopsi anak perempuan kelas 4 SD ke atas. Dijawab tidak boleh," terangnya.

Elida bermain di Panti Asuhan Al Hasan sekitar 1,5 - 2 jam. Ia mengakui membawa keluar bayi Zakiah tanpa izin pengasuh panti. Namun, ia berniat membelikan obat yang menurutnya manjur untuk bayi berusia 4 bulan itu. Ibu muda ini pun memasukkan bayi Zakiah ke mobilnya untuk mencari bidan terdekat.

"Cari bidan sampai sekitar 2 Km dari Panti tidak ketemu. Mantan suami telepon meminta saya segera pulang. Sehingga saya bawa bayi itu pulang dengan niat ambil obat, entah saya minumkan di rumah lalu saya antar ke panti, atau saya minumkan di panti," jelasnya.

Mantan suaminya pun pergi setelah Elida sampai di rumahnya. Ia lantas mengganti pampers bayi Zakiah karena buang air besar. Bayi perempuan itu lantas ia beri obat dan susu hingga tertidur di dalam kamarnya. Ia pun beralih mengurus anaknya.

Saat anaknya dan bayi Zakiah tertidur,Elida menyiapkan kopi dan gorengan untuk satpam di kawasan tempat tinggalnya. Ia juga sempat mengisi token listrik rumahnya. Setelah urusan itu kelar, ia membawa bayi Zakiah dan anaknya menjemput pembantunya karena ada urusan mobil. Ia menyiapkan susu untuk mengantisipasi bayi itu menangis dalam perjalanan.

Elida lantas mengajak pembantunya mengambil uang di ATM, lalu mengantar bayi Zakiah ke Panti Asuhan Al Hasan. "Karena saya memang tidak berniat menculik bayi itu. Anak saya dan bayi itu tetap tidur di mobil sampai tiba di panti. Sambil gendong bayi, saya ketuk-ketuk pagar panti sekitar 15 menit baru dibukakan pintu. Saya berikan bayi ke mbak-mbak di dalam panti," terangnya.

Setelah mengembalikan bayi Zakiah, Elida mengaku menunggu di Panti Asuhan Al Hasan yang saat itu melaporkan penculikan di Polres Jombang. Sekitar 40 menit kemudian, ia yang saat itu di dalam panti didatangi sejumlah polisi berpakaian preman. Ponsel, KTP, serta kunci mobil dan rumahnya disita petugas. Tak lama kemudian pengasuh panti datang.

Kemudian Elida dan anaknya dibawa polisi ke Mapolres Jombang. Pembantunya juga dibawa dengan mobil berbeda. Ia menjalani interogasi sampai tengah malam. Menginap bersama anaknya di kantor polisi harus ia jalani. Pemeriksaan dilanjutkan keesokan harinya, Minggu (12/6). Ia juga sempat diperiksa psikolog. Hari itu, ia masih harus menginap di Mapolres Jombang bersama anaknya.

Polisi kemudian menggelar mediasi pada Senin (12/6). Mediasi dihadiri Elida, ayah Elida, pengasuh Panti Asuhan Al Hasan, psikolog dan penyidik. Saat itu, ia mengaku diberi kesempatan pertama untuk memberikan penjelasan. Namun, pernyataannya kerap kali dipotong pengasuh panti.

"Saya tahu saya salah, tapi saya tidak tega dengan kondisi bayi itu karena tidak ada yang mengurus saat menangis. Alasan ibu panti saat itu semuanya lagi kerja, beres-beres, bersih-bersih. Ibu panti ngaku jalankan panti sudah 12 tahun, harusnya paham cara mengurus bayi," cetusnya.

Mediasi tersebut akhirnya membuahkan hasil bagi Elida. Menurutnya, saat itu pengasuh Panti Asuhan Al Hasan mencabut laporannya di polisi. Namun, kondisi itu tak lantas membuatnya bebas. Karena polisi hari itu mengantarnya ke sebuah rumah untuk menjalani pemeriksaan psikologi.

Sambil menjaga dan merawat anaknya di rumah itu, Elida mengaku diminta mengerjakan 500 soal, menggambar manusia, mengerjakan 180 soal, lalu menggambar pohon. Semua tugas itu ia selesaikan. Akhirnya ia bisa tidur lebih nyenyak di rumah tersebut. Keesokan harinya, Selasa (14/6) sekitar pukul 08.30 WIB, ia kembali dibawa ke Mapolres Jombang.

"Sekitar jam jam 11 siang saya didatangi penasihat hukum, tanya-tanya, saya jelaskan semuanya. Setelahnya saya diizinkan pulang, saya diminta wajib lapor," tambahnya.

Elida mengaku diamankan polisi saat mengembalikan bayi Zakiah Jihan Kamelia ke Panti Asuhan Al Hasan pada Sabtu (11/6). Ia tidak berniat menculik bayi berusia 4 bulan tersebut. Sore itu, ia membawa pulang bayi Zakiah untuk ia beri obat. Karena kondisi bayi perempuan itu batuk dan flu.

Saat menjalani interogasi di Mapolres Jombang, kata Elida, orang tua bayi Zakiah datang. Menurutnya, saat itulah ia tahu kalau bayi berusia 4 bulan tersebut sudah dua minggu dicari oleh ibu kandungnya. Bayi asal Desa Keras, Diwek, Jombang itu dititipkan ayah kandungnya ke Panti Asuhan Al Hasan tanpa sepengetahuan ibu kandungnya.

"Suami istri itu sempat bertengkar di ruangan saya diperiksa. Mereka mau saling lapor. Ibunya mau kasih bukti kalau tidak menelantarkan anak. Ternyata suaminya menitipkan anaknya ke panti karena jengkel istrinya selingkuh. Dia tak terima kalau putrinya tinggal dengan istri dan pria lain," kata Elida.

Oleh sebab itu, bayi Zakiah akhirnya kembali ke pelukan ibu kandungnya. Elida merasa telah berhasil mempertemukan bayi perempuan itu dengan orang tuanya. "Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Bayi itu tidak hanya ingin sembuh, tapi juga ingin kembali kepada ibunya yang sedang mencari," jelasnya.

Dikonfirmasi terkait cerita Elida tersebut, Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha menyatakan tidak mengetahui persoalan tersebut. "Kalau itu saya tidak tahu, soalnya saya tidak bertemu. Itu kan permasalahan lain. Unsur material kami kan bukan meterial permasalahan bayi," tandasnya.

Sebelumnya, polisi menetapkan Elida sebagai tersangka. Ia dijerat dengan pasal 76F juncto pasal 83 UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ia terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara karena menculik bayi dari Panti Asuhan Al Hasan.

"EMP sudah kami tetapkan sebagai tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha saat jumpa pers di kantornya, Jalan KH Wahid Hasyim, Senin (13/6/2022).

Namun, polisi belum menahan Elida. Menurut Giadi, penahanan menunggu hasil pemeriksaan kesehatan fisik dan mental tersangka. Pemeriksaan fisik dilakukan Dokkes Polres Jombang, sedangkan pemeriksaan psikologi oleh RSUD dan Dinkes Jombang.

"Terkait penahanan kami masih minta rekomendasi dinas terkait. Kami anggap penting karena kelihatannya ada sesuatu hal yang perlu didiskusikan," terangnya.


Pragma123GameGacor || 808 Bonsai Ramaikan Kontes Nasional di Borobudur, Ada yang Ditawar Rp 75 Juta

 

808 Bonsai Ramaikan Kontes Nasional di Borobudur, Ada yang Ditawar Rp 75 Juta

Eko Susanto - detikJateng

#pragma123 #pragma123slotkabupatenmojokerto #pragma123jawatimur #Alternative Link

Kab Magelang - Sebanyak 808 peserta mengikuti pameran dan kontes bonsai nasional di Bumi Syailendra, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Kontes bonsai ini melombakan empat kategori meliputi kelas prospek, pratama, madya dan kelas utama.
Pameran dan kontes bonsai nasional bertajuk 'Laras Rasa Bumi Syailendra' ini digelar di Lapangan Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Pameran dan kontes ini berlangsung mulai Kamis (9/6) hingga Minggu (12/6).

Pameran dan kontes bonsai nasional ini diselenggarakan oleh perkumpulan penggemar bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Magelang. Peserta yang mengikuti pameran dan kontes bonsai ini datang dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Ketua Panitia Pameran dan Kontes Bonsai Nasional Laras Rasa Bumi Syailendra, Andritopo mengatakan, pameran bonsai di Borobudur ini diikuti 808 peserta dari empat kelas. Pemeran yang dilangsungkan ini berbarengan dengan pameran di Lahat Sumatera dan Pangkal Pinang.

"Memang tajuknya nasional, tetapi kenapa tidak ada yang di luar Jawa ikut kesini karena pascapendemi ini dulu pada saat sebelum pandemi orang sudah mempersiapkan pameran, tapi tertunda dua tahun sehingga di tahun ini banyak sekali event bersamaan," kata Andritopo saat ditemui di sela-sela pameran dan kontes di Lapangan Tuksongo Borobudur, Kamis (9/6/2022).

Andritopo mengatakan, panitia menargetkan pameran ini diikuti oleh 750 peserta. Namun hingga saat ini peserta yang mendaftar sudah melebihi target.

"Target kami hanya 750 bonsai. Ini alhamdulillah sampai 808 bonsai dan sebagai prestasi jumlah di kelas utama ada 31 peserta. Ini terbanyak di tahun ini, di tempat-tempat lain tidak sampai 30 (kelas utama)," ujarnya.

Pameran dan kontes bonsai ini bertajuk Laras Rasa Bumi Syailendra. Andritopo mengatakan, orang mengetahui Candi Borobudur dibangun pada masa dinasti Syailendra.


"Di relief Candi Borobudur, Candi Pawon, Candi Morangan di Sleman, saya menemui ada relief yang ada gambar pohon di dalam pot, dan kami mencurigai jangan-jangan bonsai ini sudah menjadi budaya nenek moyang kita, ternyata bonsai siapa tahu adalah budaya nusantara. Nah dari situlah, kami memilih tempat di Borobudur ini supaya mengambil spiritnya dari Candi Borobudur yang merupakan monumen perdamaian tentang keselarasan rasa, tentang magnet pariwisata dan lain sebagainya," ujar dia.


Sementara itu, salah seorang peserta, Yulius Setiawan mengakui, sedianya datang untuk mengikuti pameran dan kontes bonsai tersebut. Namun niatan itu urung karena perawatan yang belum selesai.

"(Bonsai) Ini pernah juara pertama di Mojokerto tahun 2013. Usia sudah 15 tahun, sebulan lalu ditawar Rp 70 juta, kami bertahan di Rp 100 juta," ujar Yulius.

Sedangkan pecinta bonsai lainnya, Totok mengaku sengaja datang menuju Borobudur untuk melihat pameran dan kontes bonsai tersebut. Pria asal Kendal ini menyebut, kontes kali ini diikuti peserta dengan kualitas bonsai yang baik.

"Ini kelas-kelas sultan pada keluar semua. Soalnya kelas utama paling bergengsi dengan karakter pohon hampir sempurna," ujar dia.


Pragma123Game || 808 Bonsai Ramaikan Kontes Nasional di Borobudur, Ada yang Ditawar Rp 75 Juta

808 Bonsai Ramaikan Kontes Nasional di Borobudur, Ada yang Ditawar Rp 75 Juta

Eko Susanto - detikJateng

#pragma123 #pragma123slotkabupatensidoarjo #pragma123jawatimur #Alternative Link

Kab Magelang - Sebanyak 808 peserta mengikuti pameran dan kontes bonsai nasional di Bumi Syailendra, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Kontes bonsai ini melombakan empat kategori meliputi kelas prospek, pratama, madya dan kelas utama.
Pameran dan kontes bonsai nasional bertajuk 'Laras Rasa Bumi Syailendra' ini digelar di Lapangan Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Pameran dan kontes ini berlangsung mulai Kamis (9/6) hingga Minggu (12/6).

Pameran dan kontes bonsai nasional ini diselenggarakan oleh perkumpulan penggemar bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Magelang. Peserta yang mengikuti pameran dan kontes bonsai ini datang dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Ketua Panitia Pameran dan Kontes Bonsai Nasional Laras Rasa Bumi Syailendra, Andritopo mengatakan, pameran bonsai di Borobudur ini diikuti 808 peserta dari empat kelas. Pemeran yang dilangsungkan ini berbarengan dengan pameran di Lahat Sumatera dan Pangkal Pinang.

"Memang tajuknya nasional, tetapi kenapa tidak ada yang di luar Jawa ikut kesini karena pascapendemi ini dulu pada saat sebelum pandemi orang sudah mempersiapkan pameran, tapi tertunda dua tahun sehingga di tahun ini banyak sekali event bersamaan," kata Andritopo saat ditemui di sela-sela pameran dan kontes di Lapangan Tuksongo Borobudur, Kamis (9/6/2022).

Andritopo mengatakan, panitia menargetkan pameran ini diikuti oleh 750 peserta. Namun hingga saat ini peserta yang mendaftar sudah melebihi target.

"Target kami hanya 750 bonsai. Ini alhamdulillah sampai 808 bonsai dan sebagai prestasi jumlah di kelas utama ada 31 peserta. Ini terbanyak di tahun ini, di tempat-tempat lain tidak sampai 30 (kelas utama)," ujarnya.

Pameran dan kontes bonsai ini bertajuk Laras Rasa Bumi Syailendra. Andritopo mengatakan, orang mengetahui Candi Borobudur dibangun pada masa dinasti Syailendra.


"Di relief Candi Borobudur, Candi Pawon, Candi Morangan di Sleman, saya menemui ada relief yang ada gambar pohon di dalam pot, dan kami mencurigai jangan-jangan bonsai ini sudah menjadi budaya nenek moyang kita, ternyata bonsai siapa tahu adalah budaya nusantara. Nah dari situlah, kami memilih tempat di Borobudur ini supaya mengambil spiritnya dari Candi Borobudur yang merupakan monumen perdamaian tentang keselarasan rasa, tentang magnet pariwisata dan lain sebagainya," ujar dia.


Sementara itu, salah seorang peserta, Yulius Setiawan mengakui, sedianya datang untuk mengikuti pameran dan kontes bonsai tersebut. Namun niatan itu urung karena perawatan yang belum selesai.

"(Bonsai) Ini pernah juara pertama di Mojokerto tahun 2013. Usia sudah 15 tahun, sebulan lalu ditawar Rp 70 juta, kami bertahan di Rp 100 juta," ujar Yulius.

Sedangkan pecinta bonsai lainnya, Totok mengaku sengaja datang menuju Borobudur untuk melihat pameran dan kontes bonsai tersebut. Pria asal Kendal ini menyebut, kontes kali ini diikuti peserta dengan kualitas bonsai yang baik.

"Ini kelas-kelas sultan pada keluar semua. Soalnya kelas utama paling bergengsi dengan karakter pohon hampir sempurna," ujar dia.


Pragma123SlotJakarta || SPBU Meledak Tewaskan Ibu-Anak, Warga Cerita Salah Telepon hingga PMK Telat

Regional
SPBU Meledak Tewaskan Ibu-Anak, Warga Cerita Salah Telepon hingga PMK Telat

Tim detikJatim - detikJateng

Solo - Sebuah SPBU mini di toko kelontong di Jalan Kolonel Sugiono, Desa Wedoro Timpian, Sidoarjo, Jawa Timur meledak hingga membakar seisi toko, dini hari tadi. Saat kejadian, warga sempat panik hingga salah menghubungi hotline pemadam kebakaran. Akibatnya, petugas PMK terlambat datang.
Salah satu warga, Mahrus mengatakan ia kaget saat tetangga yang berada persis di depan rumahnya mengetok rumahnya sekitar pukul 03.30 WIB. Terdengar seorang laki-laki yang mengetok rumah tersebut juga berteriak meminta tolong.

Saat membuka pintu, Mahrus kaget mengetahui sang tetangga dalam kondisi terluka bakar di kaki dan tangannya. Benar saja, api tengah melalap seisi toko dan rumah. Ia pun langsung bergegas menelepon PMK untuk meminta bantuan memadamkan api.

Namun karena panik, ia salah menghubungi PMK yang lokasinya di wilayah Candi, Sidoarjo. Di mana lokasi ini cukup jauh dengan lokasi kebakaran.

"Saya langsung cari handphone, tapi karena panik, sempat salah telepon PMK di Candi, bukan yang di Waru," kata Mahrus, demikian dikutip dari detikJatim Kamis (16/6/2022).

Mahrus menambahkan hal ini membuat PMK sempat telat datang. Saat petugas PMK sampai di lokasi, api sudah mengecil usai melalap habis seisi toko kelontong.

"Akhirnya, PMK sempat telat. Saat PMK datang, barang sudah habis semua dan kondisi api sudah mengecil, lalu PMK memadamkan dan melakukan pembasahan," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran ini menewaskan 2 orang yang merupakan pasangan ibu dan anak.


Salah satu saksi mata, Yudi mengatakan, kejadian ini berlangsung pukul 03.30 WIB. Yudi menambahkan di dalam toko dan rumah tersebut tinggal seorang pasangan suami istri dan seorang anaknya yang masih berusia 4 tahun.

"Saya mendengar ledakan dari SPBU mini itu. Api cepat membesar membakar semua isi toko kelontong itu. Toko kelontongnya ada di pinggir jalan. Buka 24 jam," ujar Yudi kepada detikJatim, Kamis (16/6/2022).

Dari data yang dihimpun detikJatim, korban selamat adalah Sumayah (40) warga Sumenep. Pria ini menderita luka bakar di kaki dan tangannya. Lalu, korban meninggal yakni seorang ibu bernama Mayatun (36) dan anaknya Widi Wulandari (4).

Kapolsek Waru Kompol Bunari mengatakan, kedua korban tewas ditemukan di kamar mandi. "Korban meninggal seorang ibu dan anak di temukan di kamar mandi," kata Bunari di lokasi.

Sementara korban selamat, lanjutnya, bisa menyelamatkan diri karena saat kejadian dia tengah berada di depan tokonya. Diketahui, toko kelontong ini beroperasi 24 jam. Saat kejadian, Sumayah tengah menjaga tokonya.

"Nah, kalau suami berhasil mengamankan diri. Karena saat waktu kejadian, Suami berada di depan rumah. Suami juga mengalami luka bakar di kedua tangan dan kedua kakinya. Saat ini korban juga sudah kami bawa ke rumah sakit," imbuhnya.

Dugaan sementara, lanjut Bunari, kebakaran ini berasal dari SPBU mini tersebut. Pihaknya menduga mesin SPBU tersebut meledak hingga memicu kebakaran.

"Sesuai keterangan saksi-saksi yang berhasil kami himpun di lapangan, awal mula api diduga dari meledaknya mesin SPBU mini," kata Bunari.


Pragma123JakartaSlot || Kasus Penyakit Mulut-Kuku Hewan di Rembang Diduga Tertular Sapi dari Tuban

Kasus Penyakit Mulut-Kuku Hewan di Rembang Diduga Tertular Sapi dari Tuban

Mukhammad Fadlil - detikJateng

#pragma123 #pragma123slotkabupatengresik #pragma123jawatimur #Alternative Link

Rembang - Sebanyak empat ekor sapi di Desa Sidomulyo, Kecamata Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah positif terjangkit penyakit mulut dan kuku atau PMK. Empat kasus ini berawal dari dua ekor sapi yang dibeli dari Tuban, Jawa Timur.
"Pada 7 Mei 2022 petugas inseminator Kecamatan Kaliori melaporkan adanya temuan sapi dengan gejala seperti PMK. Dijelaskan oleh pemilik sapi, bahwa pada Jumat (29/4), telah membeli dua sapi jenis limousine dari Pasar Jatirogo (Tuban-Jawa Timur) dengan harga lebih murah dari umumnya. Namun setelah beberapa hari di kandang, sapi tersebut mengalami gejala seperti PMK dan sapi lainnya juga mengalami hal yang sama," jelas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Rembang, Agus Iwan Haswanto, saat dihubungi detikJateng, pada Jumat (13/5/2022).

Agus menjelaskan, mula-mula pada Jumat (6/5) pekan yang lalu, pihaknya mendapat informasi ihwal penyakit mulut dan kuku yang mewabahi sejumlah sapi di Wilayah Jawa Timur. Tepatnya di Gresik, Lamongan, Mojokerto, dan Sidoarjo. Atas kondisi itu, kemudian dirinya menginstruksikan kepada petugas Dintanpan Rembang untuk melakukan kroscek di lapangan.


Ia mengatakan, setelah adanya laporan temuan sapi dengan gejala menyerupai PMK di Kecamatan Kaliori Rembang, pihaknya langsung menuju ke lokasi pemilik sapi untuk melakukan pemeriksaan, sekaligus pengobatan.

"Saat itu juga kami koordinasi dengan Dinas Peternakan dan Keswan Provinsi Jawa Tengah dan Balai Besar Veteriner Wates (BBVet) DIY. Pada Hari Minggu (8/5) petugas dari BBVet mengambil sampel untuk dilakukan tes PCR untuk memastikan diagnosa PMK. Hari Selasanya (10/5), hasil tes PCR itu keluar dan dinyatakan empat ekor positif. Satu ekor diambil dua sampel, delapan sampel dari empat ekor," tuturnya.

Empat ekor sapi yang dinyatakan positif PMK itu, kata Agus, hingga Jumat (13/5) ini, kondisinya sudah mulai membaik. Dilihat dari nafsu makannya sudah mulai kembali normal.

Sementara itu, saat tim teknis dari Dintanpan Rembang melakukan monitoring di Pasar Hewan, di Kecamatan Pamotan dijumpai fakta adanya peningkatan jumlah penjualan ternak dari luar daerah.

Berdasarkan data dari Dintanpan Rembang, empat ekor sapi yang positif PMK semuanya berjenis kelamin jantan dan dimiliki satu orang yang sama.

"Tampak kendaraan yang dipakai mengangkut ternak berpelat nomor S, L, dan W. Hal ini mengkhawatirkan potensi penyebaran penyakit PMK akan semakin meningkat di Kabupaten Rembang," pungkasnya.


Pragma123TikTok || Kabur Usai Tabrak Pemotor di Semarang, Sopir Truk Jadi Tersangka

Kabur Usai Tabrak Pemotor di Semarang, Sopir Truk Jadi Tersangka

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng

#pragma123 #pragma123slotkotasurabaya #pragma123jawatimur #Alternative Link

Semarang - Seorang sopir truk ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi karena melarikan diri usai kendaraannya menabrak pemotor di Semarang. Pagi tadi korban dikabarkan meninggal dunia.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan peristiwa tabrakan terjadi di Pantura tepatnya di Kaligawe, Semarang, Minggu (12/6) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu tersangka inisial W (44) mengemudikan truk melaju dari arah barat ke timur.

Di arah yang bersamaan melaju motor Honda Supra yang dikendarai Agus Riyanto (30) warga Semarang di sisi kiri truk. Motor itu jatuh dan tangan korban terlindas truk. Namun truk tersangka tetap melaju.

"Kasus tabrak lari di Kaligawe. Ketika terjadi kecelakaan mengakibatkan satu orang meninggal dunia, sesaat setelah kejadian tersangka lari ke arah Demak. Berhasil ditangkap unit lalu lintas Polsek Genuk," kata Irwan saat jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Senin (13/6/2022).

"Saksi sudah meneriaki dan mengejar namun pelaku, oleh penjelasan saksi, makin mempercepat laju. (Saksi) Memutuskan melapor," lanjutnya.


Kasat Lantas Polrestabes Semarang AKBP Sigit menambahkan, saat kejadian korban mengalami luka berat dan dibawa ke RSI Sultan Agung. Namun pagi tadi sekitar pukul 05.00 WIB korban dikabarkan meninggal dunia.

"Korban sempat dibawa ke rumah sakit. Tadi ada kabar 05.00 meninggal," kata Sigit di kesempatan yang sama.

Sementara itu, Kapolsek Genuk Kompol Subroto mengatakan setelah mendapat informasi tabrak lari itu anggotanya melakukan pengejaran. Kemudian akhirnya truk tersangka ditemukan terjebak macet di Sayung.

"Tapi karena lajunya cepat maka saksi lapor ke polisi, kami lakukan pengejaran. Di Pasar Sayung jelang macet di pinggirkan," jelas Subroto.

Tersangka W yang dihadirkan dalam jumpa pers mengaku tidak merasakan menabrak. Tapi dia menyebut sempat merasakannya goyang di roda kiri truk yang dikemudikannya.

"Saya dari Jakarta mau ke Surabaya, angkut popok. Tidak tahu nabrak orang," ujar W.

Saat berada di Mapolrestabes Semarang, W terlihat menangis saat tahu korbannya meninggal. Oleh polisi, W dijerat Pasal 310 ayat 2 Undang-Undang Lalu Lintas dengan ancaman penjara paling lama 5 tahun dan denda Rp 10 juta.


Kamis, 16 Juni 2022

Pragma123JakartaSlot || Persikabo 1973 Janjikan Performa 'Gaspol' di Piala Presiden 2022

Persikabo 1973 Janjikan Performa 'Gaspol' di Piala Presiden 2022

Hakim Ghani - detikJabar

#pragma123 #pragma123slotkotasemarang #pragma123jawatengah #Alternative Link

Garut - Persikabo 1973 bersiap untuk tampil di laga perdana Piala Presiden 2022. Meskipun persiapan dirasa kurang maksimal, Pelatih Djadjang Nurdjaman menjamin anak asuhnya tampil ngegas.
Persikabo 1973 dijadwalkan akan menghadapi Persik Kediri pada laga perdana mereka di ajang Piala Presiden 2022 ini. Pertandingan akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (12/6/2022) sore nanti.

Pelatih Djadjang Nurdjaman mengatakan, Persikabo 1973 memiliki kendala persiapan yang terlalu mepet. Djanur menyebut, mereka hanya berlatih selama tiga minggu sejak pertengahan Mei 2022 lalu dan harus langsung bertempur di Piala Presiden.

"Saya kira ini bukan menjadi alasan, karena semua tim saya rasa begitu," kata pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut.


Hal senada diungkap kapten tim Manahati Lestusen. Meskipun begitu, komandan skuad 'Laskar Padjadjaran' di lapangan ini berharap Persikabo 1973 bisa tampil optimal dan memberikan hasil terbaik di ajang Piala Presiden 2022 ini.

"(persiapan yang kurang) Tidak menjadi alasan buat kita untuk tidak tampil dan memberikan yang terbaik," kata Manahati.

Persikabo 1973 memboyong 28 pemain menuju Malang untuk bertarung di Piala Presiden 2022 ini. Di antara para pemain yang masuk ke dalam skuad adalah beberapa wajah baru seperti Yandi Sofyan dan Syafril Lestaluhu, eks Persib. Serta Empat pemain asing, Lucao, Tocantins, Renan Sgaria Farias dan Ryosuke Nagasawa.

Djanur mengatakan, Persikabo 1973 akan tampil dengan pemain muda. Mereka memasang target realistis lolos dari fase grup di turnamen ini. Persaingan di grup D Piala Presiden sendiri, kata pelatih asal Majalengka itu cukup berimbang.

"Peta kekuatan di grup D ini saya pikir boleh dikatakan cukup berimbang. Tentunya orang menjagokan Arema sebagai tuan rumah, tapi (Persik) Kediri dan (PSM) Makassar juga tidak bisa dikesampingkan, karena mereka juga memiliki persiapan yang matang," ungkap Djanur.

Turnamen Piala Presiden sendiri kembali digelar usai vakum beberapa tahun terakhir akibat pandemi COVID-19. Dalam gelarannya tahun ini, ada 18 tim yang berpartisipasi dan terbagi ke dalam 4 grup, yakni:

Grup A (Solo): Persis Solo, PSIS Semarang, Dewa United, Persita Tangerang, PSS Sleman

Grup B (Samarinda): Borneo FC Samarinda, PS Barito Putera, Persija Jakarta, RANS Nusantara FC, Madura United FC

Grup C (Bandung): Persib Bandung, Bhayangkara FC, Bali United FC, Persebaya Surabaya

Grup D (Malang): Arema FC, Persikabo 1973, PSM Makassar, Persik Kediri


Pragma123SlotJakarta || H-6 Lebaran, Antrean Pemudik Mulai Terlihat di Exit Tol Cikatama

H-6 Lebaran, Antrean Pemudik Mulai Terlihat di Exit Tol Cikatama

Dian Firmansyah - detikJabar

#pragma123 #pragma123slotkabupatenklaten #pragma123jawatengah #Alternative Link

Karawang - Memasuki H-6 Lebaran 2022, antrean kendaraan terjadi di pintu keluar tol Cikampek tepatnya di Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama) km 70, Karawang, Jawa Barat. Kondisi ini terpantau pada pukul 07.45 WIB.

Antrean yang didominasi oleh kendaraan pribadi pemudik memadati seluruh badan jalan di sekitar gerbang tol, tidak sedikit kendaraan dihiasi barang bawaan di atas mobilnya menunjukkan pemudik.

Menurut pemudik, ia melakukan perjalanan pagi hari usai salat Subuh dan memilih mudik lebih awal karena sudah memasuki waktu libur.


"Dari Bekasi ke Klaten, tadi agak padat di tol layang MBZ, enggak bisa kenceng," ujar Sumarjo saat mengantre di gerbang pembayaran, Selasa (26/04/2022).

Hal yang sama dikatakan Agus, pemudik asal Jakarta tujuan Brebes. Ia baru ada waktu luang hari ini untuk melakukan perjalanan mudiknya.

"Baru libur hari ini, tadi masih lancar ada padat di mana tadi lupa. Berapa lama di kampung gimana nanti aja," katanya.

Diprediksi arus akan terus alami peningkatan seiring mulai memasuki masa libur bekerja.


Pragma123Game || Ciptagelar Jaga Adat Menanam Padi dan Larangan Jual Hasil Panen

Jelajah Kampung Adat
Ciptagelar Jaga Adat Menanam Padi dan Larangan Jual Hasil Panen

Syahdan Alamsyah - detikJabar

#pragma123 #pragma123slotkabupatentegal #pragma123slotslawi #pragma123jawatengah #Alternative Link

Sukabumi - Kampung Adat Ciptagelar, berlokasi di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi secara turun temurun memperlakukan padi dan alam sekitar secara istimewa. Bukan hanya pada pola tanam, tapi juga melestarikan nilai-nilai budaya menanam padi.
DetikJabar menyambangi wilayah kampung adat pemegang tradisi yang menjadi bagian dari Kesatuan Adat Banten Kidul tersebut beberapa waktu lalu dan berkesempatan bertemu langsung dengan Abah Ugi Sugriana Rakasiwi, Ketua Adat Kasepuhan Ciptagelar.

"Keturunan pertama yang ada di Cipatat Bogor, dari Cipatat Bogor pindah ke Lebak Larang ke Lebak Binong ke Tegal Lumbu ke Pasir Jengjing terus ke Bojong Cisono terus pindah lagi ayah Abah terus dilanjutkan oleh ayah Abah, generasi turun temurun dari zaman dulu sampai saat ini kita warisi dari leluhur itu untuk melestarikan nilai-nilai budaya menanam padi," kata Abah Ugi, kala itu.


Menurut Abah Ugi, pola menanam padi warga kampung adat tidak ada yang berubah sejak dahulu kala adat istiadat menanam padi dari leluhur sampai hari ini tetap dilestarikan.

"Mungkin karena itu satu tradisi turun temurun di budaya menanam padi itu kita harus menggunakan secara tradisional dari zaman dulu sampai sekarang, dari mulai kita menanam padi, terus panen padi sampai ada selamatan satu tahun sekali semacam batas dari tahun ke tahun. Karena kita menanam padi itu cukup satu tahun satu kali aja terus hasilnya itu disimpan di lumbung padi untuk bekal kehidupan sehari-hari dan enggak boleh diperjualbelikan," ungkap Abah Ugi.


Pegang Teguh Aturan Adat

Menurut Abah Ugi, di Kampung Adat Ciptagelar ada aturan atau undang-undang adat aturan itu juga diterapkan secara turun temurun. Aturan itu memuat larangan apa yang tidak boleh dilakukan oleh warga di kampung adat.

"Jadi untuk larangan sendiri kalau di Abah di sini ada beberapa undang-undang ya, salah satunya undang-undang di Pemerintahan, undang-undang dasar mungkin, itu mungkin ke pemerintahan, terus lagi ada undang-undang agama sama undang-undang adat," ungkap Abah Ugi.

"Kalau undang-undang di adat ya turun temurun diregenerasikan dari leluhur karena kita hidup berdekatan berdampingan dengan alam ya otomatis kita harus menjaga alam tersebut," ujar Abah melanjutkan.

Dalam aturan itu ketika warga merusak alam maka dampak akan dirasakan oleh seluruh warga kampung adat. Aturan itu mengikat dan membatasi setiap warga yang tinggal di kawasan tersebut.

"Kalau di (aturan) adat hukumnya itu terasa oleh dirinya sendiri, ibaratkan kata zaman dulu itu turun temurun kita regenerasi itu simpelnya itu Kabendon, kalau kita melanggar satu aturan adat katanya Kabendon, jadi dikembalikan pada diri kita masing-masing. Ada petibahada di Abah di sini "genteng ku kadekna legok ku tapakna cilaka ku amal perbuatan nana" jadi ya dikembalikan kepada diri kita, tergantun kesadaran warga di sini karena mungkin udah kebiasaannya seperti itu dari dulu ya itu yang dipertahankan," beber Abah.


Pragma123GameGacor || Mudik Jakarta-Sukoharjo Pakai Sepeda, Sensasinya Lebih Terasa!

Mudik Jakarta-Sukoharjo Pakai Sepeda, Sensasinya Lebih Terasa!

Dwiky Maulana Vellayati - detikJabar

#pragma123 #pragma123slotkotasukoharjo #pragma123jawatengah #Alternative Link

Subang - Menyambut hari kemenangan lebaran 2022 berbagai macam cara dilakukan pemudik untuk berkumpul dengan keluarga besar di kampung halamannya masing-masing.
Agar sampai di kampung halaman, para pemudik memanfaatkan kendaraan yang dimilikinya saat ini. Berbagai moda transportasi seperti, mobil pribadi, motor, bus, dan yang terakhir terdapat pemudik menggunakan kendaraan bajaj dipakai para pemudik.

Selain kendaraan tersebut, ada pemudik yang menggunakan sepeda untuk menuju kampung halaman. Pemudik sepeda tersebut bernama Heru Santoso yang hendak mudik ke kampung halaman di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Heru mengungkapkan, mudik menggunakan sepeda ini sudah rutin dilakukan dirinya sebanyak tiga kali dari tahun 2018 dan 2019 lalu.

"Ini kali ketiga saya mudik pake sepeda gowes buat mudik ke Jawa Tengah, udah kaya biasa aja sih," ujar Heru kepada detikJabar saat mudik melintasi jalur Pantura, Kabupaten Subang, Jumat (29/4/2022).

Heru yang saat ini sudah berusia 47 tahun tidak terlihat seperti kelelahan saat mengayuh sepeda miliknya. Selama dalam perjalanan, dirinya sesekali beristirahat untuk sedikit menghilangkan rasa pegal pada bagian kedua kakinya.


Heru berangkat mudik dari Jakarta Utara menuju Sukoharjo sejak tanggal 28 April kemarin.

"Kalau jarak tempuh sih sekitar 630 kilo meter itu bisa saya tempuh selama enam hari kurang lebih dengan kecepatan 20 sampai 30 kilo perjam," katanya.

Meskipun sudah berangkat pada tanggal 28 April lalu dari Jakarta Utara, namun, dirasakan pahit oleh Heru karena pada Lebaran 2022 ini harus di jalan. Itu karena jarak tempuh menuju Sukoharjo yang hampir memakan waktu selama enam hari. Ia memprediksi akan sampai tujuan pada 4 Mei 2022 mendatang.

"Perkiraan Lebaran di jalan karena masih jauh ke Sukoharjo. Paling lebaran sudah di perbatasan Jawa Tengah sama Jawa Barat," ucapnya.

Untuk sehari, Heru memacu sepeda gowes kesayangannya tersebut menargetkan 100 kilometer. Ia menganggap mudik memakai sepeda lebih terasa sensasinya dibanding menggunakan mobil maupun motor

"Bawa santai aja lah. Memang ini hobi saya bersepeda. Jadi kalau misalkan mudik, ya pasti bakalan pakai sepeda. Sensasinya pokonya berbeda dibanding pake kendaraan motor. Pake sepeda punya kepuasaan tersendiri aja kalau menurut saya," tuturnya.

Terlebih, mudik menggunakan sepeda gowes, lanjut Heru, sama saja mudik menikmati suasana di berbagai kota yang dilintasinya dengan dibarengi olahraga.

"Kalau naik sepeda itu punya kepuasan tersendiri, kita bisa sambil foto-foto di berbagai kota yang akan saya singgahi. Kayak kemarin istirahat di Karawang saya sempatkan foto-foto dulu terus nanti di perbatasan Jawa Tengah," katanya.

Sementara berbeda dengan Heru, keluarganya memilih mudik dengan cara konvensional. Mereka pulang lebih dulu menggunakan mobil.

"Istri saya berangkat duluan bersama anak-anak saya pakai mobil. Kalau saya lebih memilih pakai sepeda," paparnya.

Selama perjalanan, Heru sendiri kerap berganti-ganti tempat istirahat. Meski alakadarnya, hal itu tak menyurutkan semangat Heru untuk mudik gowes.

"Kalau istirahat pasti malam, kalau engga di Masjid terdekat atau pom Bensin terdekat," kata Heru menambahkan.


Pragma123JakartaSlot || Tersangka Terakhir Pembakar Mahasiswa Jogja Akhirnya Menyerah

Tersangka Terakhir Pembakar Mahasiswa Jogja Akhirnya Menyerah Tim detikcom - detikNews # pragma123  # pragma123slotkabupatenwaykanan  # prag...